Api Lalap Ratusan Rumah di Kapuk Muara Saat Salat Jumat Berlangsung
Tragedi kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada hari Jumat (6/6/2025) siang, menghanguskan ratusan rumah warga. Kobaran api yang membesar dengan cepat meluluhlantakkan tempat tinggal, memaksa ratusan kepala keluarga kehilangan tempat berteduh.
Saat kejadian nahas itu terjadi, sebagian besar warga tengah menjalankan ibadah salat Jumat di masjid. Siswoyo (62), seorang saksi mata, menuturkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, tepat saat khatib memulai khutbahnya.
"Saat salat Jumat berlangsung, tiba-tiba terdengar teriakan dari luar," ungkap Siswoyo. Awalnya, teriakan tersebut diabaikan oleh para jamaah, menganggapnya sebagai insiden korsleting listrik yang biasa terjadi di wilayah tersebut. Namun, kepanikan mulai melanda ketika api terlihat membesar dan menjalar dengan cepat, melahap rumah-rumah di sekitarnya.
"Begitu keluar masjid, api sudah berkobar hebat dari arah timur, melalap setidaknya tiga rumah," lanjut Siswoyo. Dalam kondisi panik, ia berusaha memperingatkan warga lain yang masih berada di dalam rumah untuk segera menyelamatkan diri. Warga laki-laki berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, seperti ember berisi air, namun kobaran api terlalu besar dan cepat untuk diatasi.
Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, menjelaskan bahwa bangunan yang terbakar merupakan rumah panggung semi permanen dengan material mudah terbakar, sehingga api dengan cepat merambat. Akibat kebakaran ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp 8 miliar, dengan 450 unit rumah dan sekitar 750 kepala keluarga terdampak.
Korban lainnya, Dodi (68), mengaku terkejut saat melihat api sudah melalap sejumlah rumah. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengambil air untuk membantu memadamkan api. Upaya pemadaman terus dilakukan hingga api berhasil dijinakkan, namun ratusan rumah telah rata dengan tanah, meninggalkan duka mendalam bagi para korban.