Bahlil Lahadalia Dorong Investasi SPBE di Sorong untuk Efisiensi Distribusi Elpiji
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan inisiatif untuk mendorong pengusaha lokal Papua, khususnya dari Sorong, agar berinvestasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE) di wilayah tersebut. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap inefisiensi rantai pasokan elpiji yang saat ini membebani masyarakat Sorong.
Saat ini, tanpa keberadaan SPBE di Sorong, proses distribusi elpiji menjadi kompleks dan mahal. Gas yang dihasilkan dari Blok Kepala Burung, yang mencapai 20 juta standar kaki kubik per hari, harus dikirimkan terlebih dahulu ke Surabaya untuk diproses dan diisikan ke dalam tabung elpiji. Setelah itu, elpiji tersebut baru dikirimkan kembali ke Papua, sebuah proses yang memakan waktu dan biaya yang signifikan.
Bahlil Lahadalia menekankan bahwa pembangunan SPBE langsung di Sorong akan memangkas biaya logistik secara drastis. Hal ini akan berdampak positif pada efisiensi distribusi energi dan pada akhirnya membuat harga elpiji lebih terjangkau bagi masyarakat setempat. Keputusan untuk berinvestasi dalam SPBE di Sorong telah diambil melalui koordinasi dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Selain itu, Bahlil juga meminta Gubernur Papua Barat Daya untuk mengajukan permohonan resmi kepada Kementerian ESDM agar provinsi tersebut dapat menjadi salah satu penerima subsidi elpiji. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas terhadap energi.
Blok Kepala Burung di Sorong sendiri dioperasikan oleh Petrogas (Basin) Ltd, yang merupakan anak perusahaan dari RH Petrogas Ltd. Struktur kepemilikan saham di blok tersebut terdiri dari 70 persen saham yang dipegang oleh Petrogas (Basin) dan 30 persen saham yang dimiliki oleh Pertamina Hulu Energi (PHE).
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan elpiji di Sorong dan Papua Barat Daya, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui partisipasi aktif pengusaha daerah dalam sektor energi.