Hadapi Kelangkaan, Pemkab Sumenep Ajukan Penambahan Kuota Elpiji 3 Kg ke Pertamina

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, berupaya mengatasi kelangkaan elpiji 3 kilogram yang telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan terakhir. Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Sumenep telah mengajukan permohonan penambahan kuota sebanyak 30.000 tabung elpiji kepada Pertamina.

Pengajuan ini, menurut Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, diajukan sekitar satu minggu sebelum perayaan Idul Adha. Permohonan ini ditujukan untuk kuota bakultatif, yang diharapkan dapat memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat selama periode hari besar keagamaan dan libur panjang.

"Pada momen-momen hari besar seperti Idul Adha, permintaan elpiji biasanya mengalami peningkatan signifikan. Oleh karena itu, kami mengajukan tambahan kuota. Realisasinya sudah mulai berjalan sejak sehari sebelum Idul Adha," ujar Dadang.

Distribusi elpiji tambahan ini dilakukan melalui jaringan agen dan sub agen, dengan Pertamina memegang kendali penuh atas proses pendistribusian. Pemerintah Kabupaten Sumenep mengklaim telah melakukan pemantauan terhadap realisasi kuota tambahan tersebut.

"Pihak Pertamina telah menginformasikan kepada kami bahwa distribusi elpiji tambahan sudah berjalan," lanjut Dadang.

Selain itu, sebagai langkah preventif, Pemkab Sumenep mengimbau seluruh pangkalan elpiji untuk memprioritaskan penyaluran kepada masyarakat pengguna langsung. Pangkalan juga diminta untuk sementara waktu membatasi penjualan eceran ke toko-toko, dengan tujuan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga terpenuhi secara optimal.

"Kami meminta agar pangkalan lebih mengutamakan masyarakat yang menggunakannya langsung, bukan untuk dijual kembali di toko-toko. Ini adalah upaya untuk pemerataan dan pemenuhan kebutuhan warga," tegasnya.