Djaka Budi Utama Nahkodai Bea Cukai: Keberanian Jadi Kunci Berantas Penyelundupan dan Pencucian Uang
Penunjukan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai memantik diskusi hangat mengenai urgensi sosok yang memiliki keberanian dalam membenahi lembaga tersebut. Yunus Husein, mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), menyoroti bahwa keberanian menjadi kualitas krusial yang dibutuhkan di berbagai lini pemerintahan, terutama di institusi seperti Bea Cukai yang rentan terhadap praktik ilegal.
Menurut Yunus, Bea Cukai menghadapi tantangan kompleks, terutama terkait dengan penyelundupan dan peredaran uang lintas batas. Ia menyoroti modus pencucian uang yang kerap memanfaatkan celah kepabeanan, khususnya melalui cross-border cash carrying. Banyak dana yang seharusnya dideklarasikan saat melintasi perbatasan Indonesia, justru luput dari pelaporan yang semestinya. Hal ini mengindikasikan adanya praktik yang tidak optimal dalam pengawasan dan penegakan hukum di wilayah kepabeanan.
"Di sini (Bea Cukai) mungkin lebih perlu lagi (orang berani) karena banyak masalah penyelundupan, barang keluar masuk," kata Yunus.
Wilayah-wilayah seperti Bali, Batam, dan Jakarta menjadi pusat aktivitas transaksi cross-border melalui money changer. Namun, Yunus menyayangkan bahwa pelaporan dari wilayah-wilayah strategis ini belum mencapai potensi maksimalnya. Kondisi ini membuka peluang bagi praktik pencucian uang dan penyelundupan yang merugikan negara.
Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan, alasan posisi Dirjen Bea dan Cukai dijabat oleh Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama karena institusi tersebut membutuhkan sosok yang berani. Sebab, menurut Prasetyo, banyak sekali pelanggaran yang masuknya melalui jalur bea dan cukai.
Penunjukan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai pada awal Juni 2025 lalu memang menuai beragam reaksi. Latar belakangnya sebagai purnawirawan TNI memunculkan pertanyaan, namun juga harapan akan kepemimpinan yang tegas dan berani dalam memberantas praktik-praktik ilegal di lingkungan Bea Cukai. Diharapkan dengan kepemimpinan yang baru, Bea Cukai dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan penegakan hukum, serta memberikan kontribusi optimal bagi penerimaan negara.