Aksi Vandalisme Ancam Keselamatan Penumpang, Bus Aerobus Jadi Sasaran Pelemparan Batu
Aksi pelemparan batu kembali menghantui perusahaan otobus (PO) di Indonesia. Kali ini, bus milik PO Aerobus menjadi korban vandalisme yang menyebabkan kerusakan signifikan dan kerugian material yang tidak sedikit. Insiden ini bukan kali pertama dialami oleh perusahaan otobus yang beroperasi di wilayah Pekanbaru, Riau tersebut, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan penumpang dan awak bus.
Beberapa unggahan di media sosial menunjukkan kondisi bus Aerobus dengan kaca depan dan samping yang pecah berantakan akibat lemparan batu. Manager Operasional Aerobus, Yuli, mengungkapkan bahwa akibat kejadian ini, perusahaan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kerugian tersebut disebabkan karena kerusakan yang terjadi tidak hanya pada satu bagian kaca saja.
"Kerugiannya sangat besar, untuk penggantian satu bagian kaca saja bisa mencapai sekitar Rp 12 juta. Selain kerugian materi, yang lebih penting adalah dampak terhadap keselamatan kru dan penumpang," ujar Yuli.
Meski mengalami kerugian materi, pihak Aerobus berupaya untuk menindaklanjuti kasus ini dengan melaporkannya kepada pihak berwajib. Namun, Yuli mengakui bahwa aksi pelemparan batu terhadap bus masih sering terjadi dan belum ada penindakan yang efektif.
"Saat ini, kami masih bersyukur karena belum ada korban jiwa. Tetapi, kejadian ini sangat membahayakan kru dan penumpang Aerobus," imbuhnya.
Walaupun mengalami kerusakan, bus PO Aerobus tetap beroperasi seperti biasa untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat. Bus yang mengalami kerusakan sedang dalam proses perbaikan. Namun, pihak PO merasa tidak tenang selama pelaku pelemparan batu belum berhasil ditangkap dan ditertibkan.
Yuli juga menyampaikan harapan kepada pemerintah agar dapat mengambil tindakan tegas untuk menghentikan dan mengusut tuntas kasus pelemparan batu yang sering terjadi di jalan lintas Sumatera. Ia menekankan pentingnya tindakan pencegahan sebelum ada korban jiwa.
"Hal ini harus disikapi dengan serius. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Nyawa dan keselamatan seseorang bukan lelucon. Kami mohon bantuan dan perlindungan sebagai rakyat yang membutuhkan," pungkasnya.
PO Aerobus berharap agar pihak kepolisian dapat meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan pelemparan batu. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan konsekuensi hukum dari tindakan vandalisme juga diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan.