Lonjakan Penumpang Feri Terjadi Saat Libur Idul Adha, ASDP Catat Ratusan Ribu Penumpang
Perusahaan penyeberangan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), mencatat peningkatan signifikan jumlah penumpang dan kendaraan yang menggunakan layanan feri selama periode libur Idul Adha. Ratusan ribu penumpang tercatat menyeberang melalui lintasan-lintasan utama yang dikelola oleh ASDP.
Selama periode Januari hingga Mei 2025, ASDP mencatat total 15.830.640 penumpang yang telah menyeberang di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Sementara itu, total kendaraan yang menyeberang mencapai 4.150.501 unit. Puncak arus penyeberangan terjadi selama libur Idul Adha, di mana tercatat 416.032 penumpang dan 118.415 unit kendaraan yang menyeberang di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Selain fokus pada layanan transportasi, ASDP juga menunjukkan komitmennya terhadap masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Pada momen Idul Adha tahun ini, ASDP menyalurkan bantuan berupa hewan kurban kepada masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Sebanyak 20 ekor sapi dan 100 ekor kambing didistribusikan ke berbagai cabang operasional ASDP, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).
Di tingkat pusat, pemotongan hewan kurban dilakukan di Kantor Pusat ASDP di Cempaka Putih, Jakarta. Lebih dari 700 paket daging kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar, termasuk warga RW 2 Cempaka Putih, Lapas Cempaka Putih, warga Cikoneng, RT Kalideres, dan personel Koramil Cempaka Putih.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa kegiatan berbagi ini merupakan wujud syukur dan komitmen perusahaan untuk hadir di tengah masyarakat. Ia berharap bantuan hewan kurban tersebut dapat membawa kebahagiaan dan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional ASDP.
ASDP saat ini mengoperasikan lebih dari 250 unit kapal yang melayani lebih dari 300 lintasan feri di seluruh Indonesia, yang dikelola oleh 27 cabang. Layanan ini mendukung jalur logistik nasional, termasuk di wilayah 3T, di mana 210 lintasan perintis telah membuka akses transportasi ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Shelvy Arifin menambahkan bahwa ASDP tidak hanya berupaya memperkuat konektivitas antarwilayah, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.