Turki Mengutuk Aksi Israel Terhadap Kapal Bantuan Gaza yang Membawa Aktivis Internasional

Turki melayangkan kecaman keras terhadap tindakan Israel yang mencegat kapal Madleen, sebuah kapal yang membawa aktivis kemanusiaan internasional menuju Jalur Gaza. Kapal tersebut, yang membawa 12 aktivis dari berbagai negara termasuk aktivis iklim terkemuka Greta Thunberg, dihentikan paksa oleh militer Israel di perairan internasional.

Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan mengancam keamanan maritim. Ankara mengecam keras intervensi tersebut sebagai "serangan keji" yang dilakukan oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Kapal Madleen, yang berbendera Inggris dan dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC), berangkat dari Italia dengan tujuan mengirimkan bantuan simbolis ke Gaza dan meningkatkan kesadaran akan krisis kemanusiaan yang mendalam di wilayah tersebut. PBB telah menggambarkan Jalur Gaza sebagai "tempat yang paling dilanda kelaparan di Bumi", di mana seluruh penduduknya berisiko mengalami kekurangan pangan.

Kementerian Luar Negeri Turki menekankan bahwa tindakan Israel berusaha untuk membungkam suara-suara yang membela nilai-nilai kemanusiaan dan menutupi kebijakan genosida yang menggunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza.

Freedom Flotilla Coalition mengatakan militer Israel mencegat paksa kapal Madleen di perairan internasional saat mendekati Jalur Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim telah mengalihkan kapal tersebut ke area pantai Israel, dan mengharapkan orang-orang yang ada di dalam kapal untuk kembali pulang ke negara asal mereka.

Insiden ini terjadi 15 tahun setelah serangan mematikan oleh komando Israel terhadap Mavi Marmara, sebuah kapal Turki yang membawa aktivis ke Gaza. Serangan itu menyebabkan kematian 10 warga negara Turki dan memicu krisis diplomatik yang berlangsung selama bertahun-tahun antara kedua negara. Hubungan diplomatik penuh baru dipulihkan pada tahun 2022, namun kembali tegang akibat perang Israel terhadap Hamas di Gaza sejak Oktober 2023.

Di antara 12 orang yang ada di kapal tersebut, terdapat Greta Thunberg dan seorang anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan. Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, terdapat beberapa warga negara Turki di dalam kapal Madleen, namun identitas mereka tidak disebut lebih lanjut. Situs resmi Freedom Flotilla menyebutkan bahwa kapal itu membawa 12 orang dari tujuh negara, termasuk Turki.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait insiden ini:

  • Pencegatan kapal Madleen oleh Israel dikecam keras oleh Turki.
  • Kapal tersebut membawa aktivis internasional, termasuk Greta Thunberg, yang ingin memberikan bantuan ke Gaza.
  • Turki menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan "serangan keji".
  • Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Turki dan Israel akibat konflik di Gaza.
  • Freedom Flotilla Coalition mengoperasikan kapal tersebut dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan krisis kemanusiaan di Gaza.