Apple Genjot Talenta Digital Indonesia: Akademi Pengembang Kelima Segera Dibuka
markdown Ekosistem digital Indonesia kembali mendapatkan angin segar. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple, berencana membuka Apple Developer Academy kelima di Indonesia. Kepastian ini diumumkan langsung oleh CEO Apple, Tim Cook, menjelang konferensi tahunan Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025. Langkah ini semakin menegaskan komitmen jangka panjang Apple dalam mendukung dan mengembangkan talenta-talenta digital di Indonesia.
"Kami mendirikan Apple Developer Academy di Indonesia dengan tujuan memberdayakan komunitas pengembang berbakat yang terus berkembang di seluruh negeri," ujar Tim Cook dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan, dengan empat akademi yang sudah beroperasi dan satu lagi dalam persiapan, Apple merasa bangga melihat alumni akademi mampu menciptakan inovasi yang luar biasa.
Lokasi akademi kelima ini memang belum diumumkan secara resmi, namun kehadirannya dipastikan akan semakin memperkuat ekosistem pengembang aplikasi di Indonesia. Sejak pendirian akademi pertama di BSD City, Tangerang, pada tahun 2018 yang bekerjasama dengan Universitas Bina Nusantara, Apple secara konsisten mengembangkan program ini di berbagai daerah.
Berikut adalah jejak Apple Developer Academy di Indonesia:
- BSD City, Tangerang (2018): Bekerja sama dengan BINUS University, akademi ini menjadi pusat pengembangan aplikasi iOS pertama di Asia Tenggara.
- Surabaya (2019): Bekerja sama dengan Universitas Ciputra.
- Batam (2019): Bekerja sama dengan Infinite Learning.
- Tuban, Bali (2025): Akademi ini menawarkan pendekatan unik dengan membuka pendaftaran untuk peserta dari seluruh dunia, tanpa memandang latar belakang pendidikan atau pengalaman coding. Berlokasi di Park23, Kuta, Bali, akademi ini dirancang untuk mendorong pertukaran lintas budaya dan inovasi global.
Program pelatihan di Apple Developer Academy berlangsung selama 9 hingga 10 bulan, meliputi berbagai aspek penting dalam pengembangan aplikasi, mulai dari dasar-dasar pemrograman, desain antarmuka pengguna, pemasaran, hingga manajemen proyek. Kurikulum ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pengembang aplikasi dan wirausahawan yang sukses.
Sejauh ini, lebih dari 2.000 calon pengembang telah lulus dari Apple Developer Academy di Indonesia. Sebuah pencapaian yang membanggakan, dimana 90% dari lulusan tersebut berhasil mendapatkan pekerjaan di berbagai sektor industri, termasuk pendidikan, e-commerce, transportasi, dan keberlanjutan. Alumni akademi ini telah banyak berkontribusi dalam menciptakan aplikasi-aplikasi inovatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Beberapa contoh sukses dari alumni Apple Developer Academy antara lain:
- Sherly: Pencipta aplikasi Plant Heroes, yang mengubah cara belajar botani melalui pengalaman interaktif berbasis teknologi.
- Mary Santoso: Pendiri WonderJack, sebuah game iPad ramah neurodiversitas untuk anak-anak.
- Tim PetaNetra: Pengembang aplikasi navigasi dalam ruangan untuk tunanetra.
Selain itu, alumni Apple Developer Academy juga banyak yang berkiprah di sektor korporasi. Contohnya, Rais Mohammed Najib dan Denis Wibisono, yang saat ini memimpin tim pengembangan iOS di Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia. Hampir 40% dari tim iOS Bank Mandiri merupakan lulusan dari akademi ini.
Investasi Apple di Indonesia melalui Apple Developer Academy tidak hanya berkontribusi pada pengembangan talenta digital, tetapi juga membantu perusahaan memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain akademi, Apple juga terus menjajaki potensi manufaktur di Indonesia. Dengan dibukanya akademi kelima, diharapkan ekosistem digital Indonesia akan semakin berkembang dan menjadi rumah bagi lebih banyak pengembang aplikasi yang inovatif dan berkualitas.