Alexandra Daddario: Menepis Stigma, Meraih Nominasi Emmy, dan Mencari Peran yang Tepat
Alexandra Daddario: Menepis Stigma, Meraih Nominasi Emmy, dan Mencari Peran yang Tepat
Alexandra Daddario, aktris yang namanya melejit lewat peran-peran di serial dan film seperti Baywatch, True Detective, dan The White Lotus, baru-baru ini buka suara mengenai persepsi publik terhadap kemampuan aktingnya. Dalam wawancara dengan majalah Elle, ia menanggapi isu yang masih membayangi karirnya: anggapan bahwa ia adalah seorang aktris yang buruk. Dengan tegas, Daddario membantah tudingan tersebut, menekankan bahwa ia belum menemukan proyek yang benar-benar menampilkan kemampuan aktingnya secara optimal.
"Saya bukan aktris yang buruk," tegasnya. Ia mengakui bahwa beberapa proyek yang telah ia ikuti belum mampu menampilkan potensi terbaiknya. "Saya mengerjakan beberapa proyek yang tidak menampilkan saya sebagaimana mestinya. Penyutradaraan dan penulisan naskah adalah segalanya. Kadang-kadang pencahayaan saya buruk," ujarnya, menambahkan dengan nada percaya diri, "Tapi saya bukan aktris yang buruk. Saya mendapat nominasi Emmy. Menurutmu, bagaimana saya melakukannya?"
Nominasi Emmy yang dimaksud Daddario merupakan bukti nyata dari kemampuannya. Ia telah dinominasikan untuk perannya sebagai aktris pendukung terbaik dalam serial terbatas The White Lotus, dimana ia memerankan Rachel Patton, seorang jurnalis yang menghadapi permasalahan dalam hubungan rumah tangganya selama liburan di sebuah resor mewah. Selain The White Lotus, Daddario juga membintangi serial horor Mayfair Witches di AMC, serta peran yang lebih kecil namun berkesan di True Detective dari HBO.
Perannya dalam True Detective menarik perhatian luas, namun bukan karena alasan yang diharapkannya. Adegan singkat yang menampilkannya tanpa busana menimbulkan reaksi besar dari publik, termasuk keluarga dan manajemennya. Daddario sendiri mengaku tidak menyangka adegan tersebut akan menimbulkan dampak sebesar itu. "Saya tidak menyangka apa yang saya alami bakal terjadi, yaitu telanjang di acara, di mana saya tidak punya peran besar, saya tidak tahu apa yang diharapkan," kenangnya dalam wawancara dengan Collider.
Pengalaman ini, bagaimanapun juga, tidak menyurutkan semangat Daddario. Ia bahkan melihat peran dalam True Detective, meskipun kecil, sebagai sebuah langkah taktis dalam karirnya. "Tiba-tiba, semua orang di kota ingin bertemu dengan saya dan kemudian saya mendapatkan peran di San Andreas. Jadi tidak, saya tidak akan mengharapkan apa pun dari peran itu. Itu taktis, tapi tidak terlalu taktis," akunya, mengakui bahwa peran tersebut memberikan dampak signifikan terhadap karirnya, membuka jalan bagi kesempatan-kesempatan baru.
Dari Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief hingga perannya yang lebih dewasa dan kompleks saat ini, Daddario terus menunjukkan komitmennya dalam dunia akting. Ia menyadari pentingnya peran yang tepat dan percaya bahwa bakatnya akan terus bersinar dengan proyek-proyek yang sesuai dan memberikannya ruang untuk berkreasi dan menunjukkan kemampuan aktingnya secara maksimal. Perjalanan karirnya yang berliku menjadi bukti bahwa kesuksesan dalam industri hiburan tidak selalu berjalan lurus, tetapi memerlukan kerja keras, pemilihan peran yang tepat, dan kepercayaan diri yang kuat.
Kata kunci utama dari perjalanan karir Alexandra Daddario adalah keberanian, ketekunan, dan kemampuannya untuk terus belajar dan berkembang di tengah tantangan dan persepsi publik yang beragam.