Sekolah Rakyat Terapkan Kurikulum Fleksibel, Siswa Bebas Pilih Jalur Belajar
Sekolah Rakyat di Indonesia akan segera mengadopsi kurikulum inovatif bernama "Multi Entry-Multi Exit" yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas maksimal kepada siswa dalam memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Robben Rico, mengungkapkan bahwa kurikulum ini bertujuan untuk mengakomodasi beragam latar belakang dan kemampuan siswa, mempersiapkan mereka untuk menghadapi kompleksitas tantangan masa depan.
Kurikulum "Multi Entry-Multi Exit" memungkinkan siswa untuk memulai (entry) dan mengakhiri (exit) pembelajaran pada berbagai titik, disesuaikan dengan kecepatan belajar dan minat masing-masing. Pendekatan ini sangat berbeda dari sistem pendidikan tradisional yang seringkali kaku dan kurang responsif terhadap kebutuhan individual siswa. Kurikulum ini juga menekankan pada pembelajaran yang dipersonalisasi, di mana siswa dapat fokus pada bidang-bidang yang mereka kuasai dan minati, tanpa terbebani oleh kurikulum yang seragam.
Robben Rico menambahkan bahwa kurikulum ini dirancang khusus (tailor-made) dan diimplementasikan dengan model pengelolaan Multi Entry-Multi Exit. Sekolah Rakyat ini juga akan menerapkan sistem berasrama (boarding school). Sekolah Rakyat dengan konsep boarding school ini dijadwalkan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026. Pemerintah menargetkan pembukaan Sekolah Rakyat di 65 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahun ajaran mendatang dan berupaya meningkatkan jumlahnya hingga 100 lokasi.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan berkualitas, sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan. Program ini memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses ke pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Sejumlah persiapan sedang dilakukan untuk memastikan kelancaran implementasi program ini, termasuk peninjauan lokasi, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, perekrutan tenaga pengajar yang berkualitas, pendataan calon siswa, dan sosialisasi program kepada calon siswa dan orang tua. Dengan kurikulum "Multi Entry-Multi Exit" dan dukungan yang komprehensif, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi katalisator perubahan sosial dan ekonomi bagi keluarga kurang mampu di Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting terkait Kurikulum "Multi Entry-Multi Exit":
- Fleksibilitas: Siswa memiliki kebebasan memilih jalur belajar sesuai minat dan kebutuhan.
- Personalisasi: Kurikulum dirancang untuk mengakomodasi berbagai latar belakang dan kemampuan siswa.
- Relevansi: Pendidikan disesuaikan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.
- Akses: Memberikan kesempatan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
- Inpres No. 8/2025: Program ini didukung oleh Instruksi Presiden tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan.
- Target: Pemerintah menargetkan pembukaan 65-100 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.