Polisi Selidiki Dugaan Penggoresan Mobil oleh Bocah Penjual Kerupuk di Sleman: Ketukan Iseng Berujung Persoalan

Dugaan Penggoresan Mobil oleh Bocah Penjual Kerupuk di Sleman Jadi Sorotan

Sebuah unggahan di media sosial X, dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Unggahan tersebut memuat informasi mengenai seorang anak laki-laki yang berprofesi sebagai penjual kerupuk, diduga melakukan penggoresan pada sebuah mobil di perempatan Tempel, Sleman, Yogyakarta. Insiden ini bermula dari kecurigaan seorang pengemudi mobil yang tengah berhenti di lampu merah.

Pengemudi tersebut melihat gerak-gerik mencurigakan dari sang bocah penjual kerupuk. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa bocah tersebut diduga menggunakan benda tajam semacam cutter kecil untuk menggores pintu mobil karena merasa kecewa tidak ada yang membeli dagangannya. Sontak, kabar ini memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menyayangkan tindakan tersebut jika benar terbukti, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan kebenarannya.

Menanggapi viralnya informasi ini, Polsek Tempel bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan. Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, mengkonfirmasi bahwa Unit Reskrim Polsek Tempel telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan mengumpulkan informasi.

Penyelidikan Polisi Ungkap Fakta Baru

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi bocah penjual kerupuk tersebut. Diketahui bahwa ia masih berusia 10 tahun dan tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah kos di wilayah Sleman. Setelah berhasil ditemukan, bocah tersebut dibawa ke Polsek Tempel untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Proses interogasi dilakukan dengan pendampingan dari kedua orang tuanya, memastikan hak-hak anak tetap terlindungi.

Dalam keterangannya kepada pihak kepolisian, bocah tersebut mengakui bahwa ia memang berjualan kerupuk di sekitar perempatan Tempel setiap hari, dari pagi hingga sore. Namun, ia membantah dengan tegas tuduhan bahwa dirinya telah menggores mobil menggunakan cutter. Ia menjelaskan bahwa pada saat kejadian, karena tidak ada pembeli yang menghampirinya, ia iseng mengetukkan sebuah benda tumpul ke bodi mobil. Akan tetapi, ia bersikukuh bahwa ketukan tersebut tidak sampai menyebabkan goresan pada cat mobil.

"Saat kejadian, karena tidak ada pembeli, anak tersebut mengaku iseng mengetukkan benda tumpul ke bodi mobil namun tidak sampai menggores," pungkas AKP Salamun.

Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian. Polsek Tempel masih terus melakukan pendalaman untuk mencari fakta-fakta yang lebih akurat guna mengungkap kebenaran yang sesungguhnya. Masyarakat diimbau untuk tidak terburu-buru dalam memberikan penilaian dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.