KM Alif Berkah Kandas di Perairan Bokori: Diduga Salah Navigasi dan Cuaca Buruk Jadi Pemicu
Insiden kandasnya Kapal Motor (KM) Alif Berkah yang mengangkut ratusan penumpang di perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, masih menjadi sorotan. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lapuko mengungkapkan bahwa insiden ini diduga kuat disebabkan oleh kesalahan navigasi dan kondisi cuaca buruk.
Menurut Kepala KSOP Lapuko, Nurbaya, KM Alif Berkah diduga mengambil jalur yang salah, menyimpang ke sisi kanan alur pelayaran yang seharusnya berada di tengah. Akibatnya, kapal menabrak karang. Di saat bersamaan, cuaca buruk memperparah situasi dan menyebabkan kapal mengalami mati mesin. Kombinasi faktor-faktor inilah yang diduga menjadi penyebab utama kandasnya kapal.
Nurbaya menambahkan, meskipun petugas telah mengingatkan penumpang terkait potensi risiko akibat kapasitas yang melebihi batas, desakan penumpang untuk tetap naik kapal tidak terhindarkan. Kondisi ini dipicu oleh lonjakan penumpang arus balik Lebaran Idul Adha dan terbatasnya operasional kapal feri milik ASDP, yang mendorong masyarakat memilih menggunakan kapal kayu sebagai alternatif transportasi.
Pihak KSOP Lapuko menekankan bahwa manifes dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) telah diperiksa sebelum keberangkatan, dan Jasa Raharja telah memastikan seluruh penumpang terjamin. Namun demikian, investigasi mendalam tetap akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan dan potensi sanksi yang akan diberikan.
Saat ini, fokus utama adalah penanganan dampak insiden. Seluruh penumpang telah dievakuasi dengan selamat dan mendapatkan penanganan medis yang diperlukan. Tim SAR gabungan juga tengah berupaya mengevakuasi barang-barang penumpang, termasuk puluhan sepeda motor yang masih berada di atas kapal yang kandas.
Kepala KSOP Kelas II Kendari, Capt Rahman, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan kapal patroli untuk membantu proses evakuasi. Sementara itu, nahkoda dan beberapa awak kapal masih berada di lokasi untuk mengamankan kapal. Pemeriksaan terhadap awak kapal akan dilakukan berkoordinasi dengan KSOP Lapuko untuk mengetahui lebih lanjut terkait kronologi dan faktor-faktor penyebab kecelakaan.
KSOP Lapuko menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan edukasi keselamatan pelayaran kepada seluruh pengguna jasa transportasi laut, termasuk kapal penumpang dan kapal nelayan. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan di laut dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan pelayaran.