Peluang Investasi Infrastruktur: Pemerintah Tawarkan Proyek Tol dan PLTM Senilai Rp 90 Triliun Lebih
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pekerjaan Umum, membuka pintu bagi para investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur strategis di berbagai sektor. Dalam ajang International Conference of Infrastructure (ICI) yang berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, diumumkan penawaran sembilan proyek potensial dengan nilai investasi mencapai Rp 90,21 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyampaikan optimismenya terhadap respons positif dari para investor. Beliau menekankan bahwa proyek-proyek yang ditawarkan memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Saya sangat berharap dalam ICI hari ini, sembilan proyek dengan nilai sekitar Rp 90 triliun terbuka untuk investasi baru," ujarnya.
Proyek-proyek yang ditawarkan meliputi berbagai sektor:
-
Sektor Sumber Daya Air (SDA): Lima proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan total nilai Rp 657,18 miliar, yang berlokasi di berbagai bendungan strategis:
- PLTM 5,4 MW di Bendungan Way Sekampung
- PLTM 3,32 MW di Bendungan Tapin
- PLTM 7,4 MW di Bendungan Leuwikeris
- PLTM 3 MW di Bendungan Cipanas
- PLTM 4,32 MW di Bendungan Karalloe
-
Sektor Jalan Tol: Tiga proyek jalan tol dengan nilai investasi mencapai Rp 87,65 triliun, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik:
- Tol Gilimanuk-Mengwi
- Tol Pejagan-Cilacap
- Tol Sentul Selatan-Karawang Barat
-
Sektor Pengelolaan Limbah: Satu proyek pengelolaan sampah Manggar di Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah perkotaan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Konferensi ICI sendiri merupakan platform penting bagi para pemangku kepentingan di sektor infrastruktur untuk berdiskusi, bertukar informasi, dan menjajaki peluang investasi. Ajang ini mempertemukan perwakilan dari pemerintah, sektor swasta, lembaga keuangan, organisasi internasional, serta lembaga riset dan filantropi.
Menteri PU mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan. "Inilah momen kita. Mari kita bergandengan tangan dan membangun infrastruktur yang benar-benar penting, terutama untuk negara kita Indonesia," pungkasnya.
ICI 2025 menargetkan partisipasi 3.000 peserta dari pemangku kepentingan bidang infrastruktur yang mencakup pemerintah, swasta, lembaga keuangan, lembaga internasional dan pihak lain seperti organisasi filantropi dan lembaga riset. Konferensi ini berlangsung selama dua hari, 11-12 Juni 2025, dan menjadi momentum penting dalam mendorong investasi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.