Ancaman COVID-19 Varian Nimbus di Asia: Indonesia Tingkatkan Kewaspadaan
Gelombang baru COVID-19 melanda sejumlah negara di Asia, dipicu oleh varian yang dikenal dengan nama 'Nimbus' atau secara resmi disebut NB.1.8.1, turunan dari subgaris Omicron. Kemunculan varian ini pada akhir Januari 2025 menjadi perhatian serius, mendorong peningkatan kewaspadaan di berbagai negara.
Hingga Mei 2025, laporan menunjukkan bahwa varian Nimbus telah terdeteksi di 22 negara. Gejala yang dilaporkan oleh pasien terinfeksi meliputi demam, menggigil, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kelelahan ekstrem, kesulitan bernapas, dan gangguan pencernaan seperti diare. Kombinasi gejala ini menuntut perhatian khusus dari tenaga medis dan masyarakat umum.
Kewaspadaan di Indonesia
Pakar Imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo, menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan di Indonesia. Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 secara global disebabkan oleh tiga faktor utama:
- Munculnya varian baru seperti Nimbus.
- Penurunan kekebalan populasi.
- Perubahan perilaku masyarakat pasca-pandemi.
Selain itu, perubahan cuaca ekstrem juga dinilai berkontribusi pada penurunan daya tahan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi virus.
"Perubahan musim memicu penurunan kekebalan tubuh masyarakat. Sementara itu, banyak orang merasa COVID-19 sudah tidak ada sehingga mereka mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, tidak adanya pemeriksaan bukan berarti virus benar-benar hilang," ujar Dr. Agung, seperti dikutip dari detikHealth.
Kementerian Kesehatan RI mencatat adanya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia sebesar 8 persen pada minggu ke-22 tahun 2025 (22-31 Mei), dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang hanya 4 persen. Secara total, terdapat 75 kasus positif COVID-19 yang tercatat di Indonesia pada periode tersebut.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menanggapi peningkatan kasus ini dengan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Betul ada peningkatan kasus COVID di negara ASEAN, kita aja juga ada kenaikan sedikit. Jadi temen-temen tetap waspada, kalau ada batuk-batuk segera dites," katanya.
Namun, Menkes meminta masyarakat untuk tidak panik berlebihan, mengingat varian COVID-19 yang beredar saat ini relatif lemah dan kasusnya masih di bawah 1 persen. Ia menyarankan agar masyarakat segera melakukan tes jika mengalami gejala batuk.
Pemberantasan Juru Parkir Liar di Surabaya
Di sisi lain, Pemerintah Kota Surabaya tengah gencar memberantas juru parkir (jukir) liar. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa TNI dan Polri siap membantu Pemkot dalam menertibkan jukir liar, terutama yang terafiliasi dengan kelompok preman. Masyarakat diminta aktif melaporkan keberadaan jukir liar kepada pihak berwenang. Polemik mengenai jukir liar di Surabaya menjadi perhatian serius, dan peraturan baru terkait hal ini mungkin akan segera diterapkan.
Investasi dengan AI: Peluang dan Risiko
Dalam dunia investasi, teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin banyak digunakan. Pakar perencanaan keuangan, Firman Marihot, menjelaskan bahwa AI seharusnya membantu, bukan menggantikan kemampuan berpikir manusia. Namun, banyak orang cenderung menyerahkan semua keputusan investasi kepada AI, yang dapat membuat mereka terlalu nyaman dan lupa bahwa AI adalah buatan manusia. Risiko yang timbul adalah kemungkinan dikendalikan oleh mesin. Diskusi mengenai keuntungan dan kerugian berinvestasi menggunakan AI menjadi topik menarik untuk diperhatikan.
Berita-berita hangat dan mendalam lainnya dapat diikuti secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Komentar dan opini dapat disampaikan melalui kolom live chat yang tersedia.