Yogyakarta Kembali Temukan Kasus COVID-19: Imbauan Kewaspadaan Ditingkatkan
Kota Yogyakarta kembali mencatat temuan kasus COVID-19, mendorong Dinas Kesehatan setempat untuk mengeluarkan imbauan peningkatan kewaspadaan kepada masyarakat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap deteksi kasus positif COVID-19 yang menunjukkan gejala ringan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menyampaikan bahwa meskipun saat ini status pandemi telah dicabut, kewaspadaan terhadap COVID-19 tetap diperlukan. Masyarakat dianjurkan untuk kembali menggalakkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menggunakan masker, terutama jika merasakan gejala penyakit pernapasan. Dinas Kesehatan juga telah melakukan penelusuran kontak erat dari pasien yang terkonfirmasi positif.
"Kemarin kami mendapati satu kasus positif dengan gejala ringan. Meski COVID-19 kini dianggap seperti penyakit flu biasa, kewaspadaan tetap penting. Kami mengimbau penggunaan masker jika bergejala dan penerapan PHBS," ujar Emma.
Pasien yang terdeteksi positif COVID-19 adalah warga Kota Yogyakarta yang berdomisili di Kabupaten Sleman. Kabar baiknya, pasien tersebut telah dinyatakan sembuh. Menurut Emma, penanganan kasus COVID-19 saat ini dilakukan layaknya penanganan penyakit flu biasa.
"Pasien sudah sembuh. Sekarang, COVID-19 diperlakukan seperti penyakit flu lainnya. Penanganannya pun serupa," jelasnya.
Lebih lanjut, Emma menekankan bahwa sebagian besar masyarakat telah menerima vaksinasi COVID-19. Vaksinasi diharapkan dapat membantu mencegah penyebaran virus dan mengurangi tingkat keparahan penyakit.
Setelah penemuan kasus tersebut, Dinas Kesehatan juga melakukan penelusuran terhadap empat orang yang kontak erat dengan pasien. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa keempat orang tersebut negatif COVID-19.
"Kami telah melakukan penelusuran terhadap empat orang kontak erat, dan hasilnya semua negatif," kata Emma.
Kemunculan kembali kasus COVID-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, menjadi perhatian. Hal ini dikaitkan dengan munculnya varian-varian baru COVID-19. Beberapa varian yang menjadi perhatian antara lain XFG, NB.1.8.1, XEC, dan MB.1.1. Varian XFG dilaporkan merebak di India, sementara Irlandia Utara dan Wales mengalami peningkatan kasus akibat varian NB.1.8.1.
Selain itu, berbagai varian COVID-19 lainnya seperti BN.1, LF.7, JN.1, KP.3, HV.1, dan MC.1 juga dilaporkan di berbagai negara.
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa SARS-Cov-2, virus penyebab COVID-19, merupakan virus RNA yang rentan bermutasi, terutama saat masih beredar luas di populasi.
"Setiap kali virus menginfeksi seseorang, ada peluang terjadinya perubahan atau mutasi dalam genomnya," kata Dicky.
Berikut adalah daftar varian COVID-19 yang perlu diwaspadai:
- XFG
- NB.1.8.1
- XEC
- MB.1.1
- BN.1
- LF.7
- JN.1
- KP.3
- HV.1
- MC.1