Kementerian Kebudayaan Dorong Sastra Indonesia ke Kancah Global Melalui Laboratorium Agen dan Penerjemah
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia terus berupaya memperkuat ekosistem sastra nasional dengan meluncurkan program Laboratorium Promotor atau Agen dan Penerjemah Sastra. Inisiatif ini dirancang sebagai wadah bagi individu yang berminat mengembangkan diri dan berkarir sebagai agen maupun penerjemah sastra profesional.
Program ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kebudayaan untuk memajukan sastra sebagai salah satu objek pemajuan kebudayaan, sejalan dengan mandat yang diemban sejak era Kabinet Merah Putih. Menteri Kebudayaan, menyatakan komitmennya untuk memperkuat sistem sastra melalui Direktorat Bina SDM, dengan menginisiasi program laboratorium penerjemah dan promotor sastra sebagai langkah strategis untuk menginternasionalisasikan karya sastra Indonesia.
Menurut Menteri Kebudayaan, ekosistem sastra dan dunia perbukuan Indonesia memegang peranan krusial dalam membangun ekosistem budaya yang kuat. Beliau menekankan bahwa banyak karya sastra Indonesia yang terkait erat dengan ekspresi budaya lainnya, termasuk dalam 10 kategori objek pemajuan kebudayaan. Oleh karena itu, diperlukan ekosistem yang kokoh untuk mendukung perkembangan sastra.
Program Laboratorium Penerjemah Sastra saat ini masih membuka pendaftaran bagi para peserta yang akan diseleksi. Pelatihan intensif akan diselenggarakan mulai bulan Juli hingga September, dengan melibatkan 15 peserta terpilih yang akan didampingi oleh fasilitator berpengalaman. Tujuan akhir dari program ini adalah membawa para peserta ke tingkat internasional, membuka peluang bagi karya sastra Indonesia untuk dikenal dan diapresiasi secara global.
Manager Program Laboratorium Penerjemah Sastra, Dhianita Kusuma Pertiwi, mengungkapkan antusiasmenya atas respon positif dari masyarakat, dengan lebih dari 60 pendaftar hingga saat ini. Pihaknya berharap dapat menjaring sebanyak mungkin talenta potensial, yang kemudian akan diseleksi untuk memperluas koneksi di dunia perbukuan Asia.
Senada dengan itu, Manager Program Laboratorium Agen Sastra, Yani Kurniawan, mengakui bahwa profesi agen sastra masih tergolong niche. Namun, program ini bertujuan untuk membuka peluang bagi siapapun yang berminat menjadi penerjemah sastra. Tugas seorang agen sastra tidak hanya mempromosikan karya yang diwakili, tetapi juga mengedukasi tentang naskah potensial. Peran inilah yang dianggap sangat krusial dalam memajukan dunia sastra Indonesia.
Program ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perkembangan sastra Indonesia, mendorong lahirnya penerjemah dan agen sastra yang kompeten dan berdedikasi, serta membawa karya-karya terbaik bangsa ke panggung dunia.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait program ini:
- Tujuan: Memperkuat ekosistem sastra Indonesia dan mempromosikan karya sastra ke kancah internasional.
- Program: Laboratorium Promotor atau Agen dan Penerjemah Sastra.
- Peserta: Individu yang berminat menjadi agen atau penerjemah sastra.
- Seleksi: Peserta akan melalui proses seleksi.
- Pelaksanaan: Pelatihan intensif selama Juli-September.
- Fasilitator: Peserta akan didampingi oleh fasilitator berpengalaman.
- Target: Membawa peserta ke tingkat internasional.