Kebakaran Hebat Landa Terminal Rawa Buaya, Puluhan Bangkai Bus Transjakarta Hangus

Kebakaran besar melanda Terminal Rawa Buaya di Cengkareng, Jakarta Barat, pada hari Selasa (10/6/2025), menghanguskan sekitar 50 bangkai bus bekas Transjakarta. Kobaran api yang dahsyat, disertai suara ledakan, membuat panik warga sekitar.

Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat berjuang keras untuk memadamkan api. Sebanyak 18 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan bersama 90 personel. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 15.31 WIB, hampir satu jam setelah laporan kebakaran diterima pada pukul 14.45 WIB.

Kondisi bangkai bus pasca-kebakaran sangat memprihatinkan. Kerangka besi berserakan di lokasi, sementara ban dan bagian lain yang mudah terbakar ludes menjadi abu. Bau asap masih menyengat di sekitar area kejadian.

Menurut keterangan warga di sekitar lokasi, sebelum api berkobar, terdengar suara ledakan berulang kali. Junando, seorang pengemudi Jaklingko yang berada di dekat lokasi, mengaku mendengar sekitar 10 ledakan. Ia menduga, percikan api dari aktivitas pengelasan bangkai bus menjadi penyebab utama kebakaran. Aktivitas pengelasan tersebut diduga mengenai sisa Bahan Bakar Gas (BBG) yang masih terdapat di dalam bus.

"Awalnya dari percikan las, dari situ ada kali 10 ledakan, api benar-benar langsung gede," ujar Junando.

Pekerjaan pemotongan bangkai bus ini, menurut informasi yang dihimpun, telah berlangsung sejak bulan Mei dan ditargetkan rampung pada bulan Juli 2025. Proses ini dilakukan oleh pihak pembeli bus yang telah memenangkan lelang. Puluhan pekerja setiap harinya melakukan pemotongan badan bus.

Pasaribu, seorang pemilik warung di Terminal Rawa Buaya, juga membenarkan adanya suara ledakan sebelum kebakaran terjadi. Ia mengaku terkejut dan panik saat mendengar ledakan tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa bus-bus yang terbakar tersebut bukan lagi aset milik Transjakarta. Bus-bus tersebut telah dipensiunkan dan dilelang melalui Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD). Pemenang lelang telah menjadi pemilik sah dari bangkai bus tersebut.

"Alasan bus-bus tersebut dilelang karena sudah tidak digunakan lagi oleh Transjakarta. Setelah dikembalikan, maka bus eks Transjakarta tersebut dilelang oleh Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD)," ujar Syafrin.

Dishub menduga, kebakaran disebabkan oleh percikan api dari proses pemotongan bus yang mengenai bahan-bahan mudah terbakar yang masih tersisa di dalam bangkai bus.