Mitos Warna Hitam Oli Mesin: Kapan Sebenarnya Harus Diganti?

Mitos Warna Hitam Oli Mesin: Kapan Sebenarnya Harus Diganti?

Perawatan rutin kendaraan bermotor, khususnya penggantian oli mesin, adalah aspek krusial dalam menjaga performa dan umur mesin. Namun, seringkali pemilik kendaraan terpaku pada satu indikator visual: warna oli. Anggapan umum yang keliru adalah oli yang sudah menghitam otomatis menandakan penurunan kualitas dan kebutuhan untuk segera diganti. Padahal, faktanya tidak sesederhana itu.

Warna gelap pada oli mesin bukanlah vonis mati bagi kemampuannya. Menurut pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady, perubahan warna oli menjadi hitam setelah pemakaian singkat pun adalah hal yang wajar. Proses ini justru mengindikasikan bahwa oli sedang menjalankan tugas utamanya: membersihkan dan mengangkut partikel-partikel kotoran hasil pembakaran di dalam mesin.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana, juga menegaskan hal serupa. Warna hitam pada oli merupakan bukti bahwa oli bekerja efektif dalam membersihkan dan mengendalikan kontaminan. Sejak pertama kali bersirkulasi, oli akan menjalankan peran ini, sehingga perubahan warna tidak bisa dihindari.

Lalu, bagaimana cara menentukan apakah oli benar-benar perlu diganti? Brahma menjelaskan bahwa penilaian kualitas oli tidak bisa hanya mengandalkan warna. Cara paling akurat adalah dengan melakukan uji laboratorium. Uji lab dapat memberikan data komprehensif mengenai viskositas, kandungan logam, dan tingkat kontaminasi oli, yang jauh lebih informatif dibandingkan sekadar melihat warnanya.

Selain faktor pembersihan, warna oli yang menghitam juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti:

  • Sisa Oli Lama: Tercampurnya oli baru dengan sisa oli lama yang masih menempel di dalam mesin dapat mempercepat perubahan warna.

Oleh karena itu, mengganti oli mesin secara teratur sesuai rekomendasi pabrikan adalah langkah terbaik. Interval penggantian oli biasanya didasarkan pada jarak tempuh atau waktu pemakaian, dan informasi ini dapat ditemukan di buku manual kendaraan. Selain itu, perhatikan juga kondisi lingkungan dan gaya berkendara, karena faktor-faktor ini juga dapat memengaruhi frekuensi penggantian oli.