Menteri Koperasi Optimistis Koperasi Desa Merah Putih Beri Dampak Positif Bagi Perekonomian Desa
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyerukan kepada publik untuk tidak bersikap pesimis terhadap program ambisius pemerintah, yaitu pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih di seluruh pelosok Indonesia. Seruan ini disampaikan di tengah kekhawatiran akan potensi penyimpangan dan korupsi yang mungkin timbul dalam pelaksanaan program berskala besar ini.
Budi Arie mengakui adanya tantangan dan potensi masalah yang mungkin muncul, terutama terkait dengan tata kelola dan administrasi. Namun, ia menekankan pentingnya untuk tidak terjebak dalam kecurigaan berlebihan yang justru dapat menghambat kemajuan program ini. Menurutnya, keberanian dan optimisme adalah kunci untuk mencapai tujuan mulia dari Koperasi Desa Merah Putih, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mengurangi angka pengangguran.
"Keberanian adalah lawan dari keragu-raguan. Terus menerus curiga, khawatir akan terjadi hal-hal negatif, justru akan menghambat kita. Kita sadar bahwa ada potensi masalah, tetapi jangan terlalu fokus pada kecurigaan, karena tujuan akhir dari program ini sangat jelas dan positif," ujar Budi Arie dalam sebuah diskusi publik di Jakarta.
Ia menegaskan bahwa program Koperasi Desa Merah Putih memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi perekonomian desa. Dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, program ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan memajukan pembangunan di tingkat lokal.
"Oleh karena itu, mari kita hindari sikap curiga yang berlebihan. Sikap skeptis memang wajar dalam dunia politik, tetapi jangan sampai menghambat upaya kita untuk membangun desa," imbuhnya.
Budi Arie juga mengklaim bahwa program pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih merupakan sebuah terobosan yang belum pernah dilakukan oleh negara lain di dunia. Ia mengatakan bahwa ide ini lahir dari keberanian Presiden Prabowo Subianto, yang terinspirasi oleh semangat kepemimpinan Presiden Soekarno.
"Bung Karno berani mengambil langkah untuk memerdekakan Indonesia, meskipun saat itu hanya sebagian kecil penduduk yang memiliki kemampuan membaca. Beliau tidak menunggu hingga semua sumber daya manusia siap, tetapi bertindak dengan keberanian. Semangat inilah yang menginspirasi kami untuk mewujudkan program Koperasi Desa Merah Putih," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menargetkan pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih pada tahun ini. Koperasi-koperasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.
Setiap koperasi desa akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti:
- Kantor koperasi
- Outlet penjualan sembako
- Outlet simpan pinjam
- Outlet klinik dan obat-obatan
- Gudang (saprodi dan offtaker)
- Truk untuk mobilisasi logistik desa