Maluku Berupaya Atasi Krisis Air Bersih di Daerah 3T dengan Sistem Destilasi Air Laut

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, mengambil langkah strategis untuk mengatasi krisis air bersih yang melanda daerah-daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di wilayahnya. Solusi yang diusung adalah penerapan sistem destilasi air laut, mengubah air asin menjadi air layak minum.

Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap kondisi geografis Maluku yang terdiri dari banyak pulau, di mana akses terhadap air bersih menjadi tantangan serius bagi masyarakat. Lewerissa menyadari betul bahwa ketersediaan air bersih di pulau-pulau terluar sangat terbatas, sehingga pemerintah daerah merasa terpanggil untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

"Pemerintah harus melihat ini sebagai suatu kesempatan memberikan jalan keluar kepada mereka,” kata Hendrik.

Sistem destilasi yang dipertimbangkan menggunakan teknologi reverse osmosis, sebuah metode penyaringan yang efektif untuk menghasilkan air tawar dari sumber air payau atau air laut. Keunggulan teknologi ini adalah biaya operasional yang relatif terjangkau, terutama karena dapat didukung oleh energi surya, sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.

Lewerissa juga menekankan bahwa investasi dalam sistem destilasi ini tidak semahal yang dikhawatirkan, dan Pemerintah Daerah Maluku memiliki kemampuan finansial untuk membiayainya.

Untuk memastikan keberhasilan implementasi sistem destilasi air laut, Pemerintah Provinsi Maluku menjalin kerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip). Kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas sumber daya manusia lokal dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem filtrasi membran bertenaga surya.

Rencananya, Undip akan bekerjasama dengan universitas-universitas di Ambon untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada putra-putri daerah Maluku. Dengan demikian, diharapkan Maluku dapat memiliki tenaga ahli yang mampu mengelola fasilitas destilasi secara mandiri di masa depan.

"Ini tidak sulit sebenarnya tetapi kalau dikuasai maka suatu saat kita tidak harus tergantung selalu dengan tenaga pendidik dari Universitas Diponegoro, karena Maluku punya putra-putri, sumber daya manusia yang bisa mengoperasikan fasilitas ini,” terangnya.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Krisis Air Bersih: Daerah 3T di Maluku mengalami krisis air bersih yang signifikan.
  • Solusi Destilasi Air Laut: Pemerintah Provinsi Maluku berencana menerapkan sistem destilasi air laut untuk menghasilkan air layak minum.
  • Teknologi Reverse Osmosis: Sistem destilasi menggunakan teknologi reverse osmosis dengan dukungan energi surya.
  • Kerjasama dengan Undip: Pemerintah Provinsi Maluku bekerjasama dengan Universitas Diponegoro untuk transfer teknologi dan pengembangan SDM.
  • Pengembangan SDM Lokal: Putra-putri daerah Maluku akan dilatih untuk mengoperasikan dan memelihara fasilitas destilasi.

Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah air bersih di daerah 3T Maluku, sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka.