Warga Pinrang Berusia Seabad Lebih Tunaikan Ibadah Haji dengan Mandiri
Jemaah Haji Tertua Asal Sulsel Jalani Rukun Islam Kelima
Sulaeman Rotte Bagulu, seorang pria berusia 102 tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Di usianya yang telah lebih dari satu abad, Sulaeman menunjukkan semangat yang luar biasa untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Saat ditemui di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulaeman terlihat sehat dan bugar. Ia berjalan tanpa bantuan alat penyangga, seperti tongkat atau kursi roda, yang membuat banyak orang kagum. Ini bukan kali pertama Sulaeman mengunjungi Tanah Suci. Sebelumnya, ia telah empat kali melaksanakan ibadah umrah dan selalu melakukannya dengan mandiri.
"Alhamdulillah, bersyukur sekali," ungkap Sulaeman dengan singkat, menggambarkan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk menunaikan ibadah haji di usia senja.
Meski dalam kondisi fisik yang prima, Sulaeman memilih untuk tidak mengikuti prosesi lempar jumrah secara langsung. Keputusan ini diambil atas pertimbangan dan saran dari keluarga, yang mengkhawatirkan risiko yang mungkin timbul akibat kerumunan jemaah. Prosesi lempar jumrah kemudian diwakilkan kepada keponakannya.
Keberangkatan haji Sulaeman merupakan wujud dari impiannya yang telah lama dinantikan. Ia telah menabung dari hasil berkebun selama bertahun-tahun untuk mewujudkan niat sucinya. Selain itu, dukungan finansial dari anak-anaknya juga turut membantu mewujudkan impian tersebut. Sulaeman harus menunggu selama tujuh tahun hingga akhirnya mendapatkan jadwal keberangkatan haji.
Kisah Sulaeman Rotte Bagulu menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semangat dan keteguhannya dalam beribadah menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Perjuangan Sulaeman dalam mewujudkan impiannya untuk berhaji menjadi teladan bagi umat Muslim lainnya untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Sebelumnya, saat masih berada di kediamannya, Sulaeman menyampaikan rasa bahagia dan syukurnya. Ia merasa terhormat masih diberi kesempatan untuk menyempurnakan ibadahnya.
"Bersyukur masih diberi kesempatan, dikasih bonus umur untuk selesaikan semua perintah Allah," ujarnya.
- Mandiri dan Sehat: Sulaeman mampu berjalan tanpa alat bantu, menunjukkan kondisi fisik yang prima di usia senjanya.
- Empat Kali Umrah: Sebelum haji, Sulaeman telah empat kali melaksanakan umrah dengan mandiri.
- Prosesi Lempar Jumrah: Karena faktor usia dan saran keluarga, prosesi lempar jumrah diwakilkan kepada keponakannya.
- Sumber Biaya: Biaya haji berasal dari tabungan hasil berkebun dan bantuan dari anak-anaknya.
- Menunggu Tujuh Tahun: Sulaeman harus menunggu selama tujuh tahun untuk mendapatkan jadwal keberangkatan haji.