Terungkap! Layanan Erotis Terselubung di Mansion Karaoke Semarang Tawarkan Beberapa Paket, Bukan Hanya 'Mash Potato'
Dugaan praktik prostitusi terselubung di Mansion Executive Karaoke, Semarang, semakin menguat dengan terungkapnya fakta baru. Bukan hanya paket kontroversial bernama "Mash Potato" yang diduga menjajakan layanan esek-esek, tetapi juga dua paket lain, yakni "Potato" dan "Herandura", turut disinyalir memiliki muatan serupa.
Informasi ini mencuat dari keterangan kuasa hukum YS, salah satu tersangka dalam kasus yang tengah diselidiki oleh Polda Jawa Tengah. YS, yang berperan dalam pengaturan operasional karaoke, mengaku hanya menjalankan perintah dari atasannya berinisial HP, yang disebut-sebut sebagai pemilik saham sekaligus pengelola teknis Mansion Karaoke.
"Klien kami dan rekan-rekannya terpaksa menawarkan paket-paket layanan yang mengandung unsur seksual terselubung melalui voucher dengan kode nama Herandura, Potato, Mash Potato, tanpa pemberitahuan sebelumnya bahwa paket-paket tersebut adalah untuk jasa pornografi," ungkap Angga Kurnia Anggoro, kuasa hukum YS, pada hari Jumat (13/6/2025).
Menurut Angga, tekanan terhadap kliennya bermula sejak pertengahan tahun 2020. Saat itu, YS dan beberapa rekan kerjanya diduga dipaksa untuk terlibat dalam aktivitas yang melanggar norma kesusilaan melalui sistem voucher layanan. YS bahkan sempat menolak tawaran tersebut setelah mengetahui isi sebenarnya dari layanan tersebut, namun justru mendapat intimidasi dan ancaman, baik secara langsung maupun melalui perantara.
Ketika YS berniat mengundurkan diri pada Januari 2024, ia malah diancam akan dikenakan sanksi karena dianggap melanggar kontrak kerja secara sepihak. "Klien kami tidak memiliki kendali atas operasional, apalagi menikmati keuntungan dari aktivitas tersebut," tegas Angga.
Polda Jawa Tengah sendiri telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Selain YS yang berperan sebagai pelaksana operasional atau "mami-mami", Bambang Raya, Ketua DPD Partai Hanura Jawa Tengah, juga ditetapkan sebagai tersangka karena diduga sebagai pemilik sekaligus pemegang izin operasional tempat hiburan malam tersebut.
Sementara itu, HP, yang disebut-sebut sebagai dalang di balik penawaran paket-paket layanan berbau pornografi, hingga kini belum tersentuh hukum. "Klien kami hanyalah seorang pekerja. Tidak ada satu rupiah pun dari hasil layanan tersebut yang masuk ke kantong pribadinya," imbuh Angga.
Berikut daftar paket layanan yang diduga mengandung unsur pornografi:
- Mash Potato
- Potato
- Herandura