Martin Scorsese Lebih Memilih Menonton Film di Rumah: Kegelisahan di Balik Layar Bioskop Modern

Scorsese Lebih Pilih Kenyamanan Rumah Dibanding Bioskop

Sutradara legendaris Martin Scorsese mengungkapkan alasannya lebih memilih menikmati film di rumah daripada di bioskop. Dalam sebuah wawancara, Scorsese mengaku terganggu dengan perilaku penonton bioskop modern yang seringkali sibuk dengan ponsel mereka, mengganggu pengalaman menonton film.

Fenomena ini, menurut Scorsese, menjadi salah satu alasan utama mengapa ia enggan pergi ke bioskop. Ia merasa bahwa pengalaman menonton film yang seharusnya menjadi momen imersif dan fokus, justru terganggu oleh distraksi dari penonton lain. Preferensi Scorsese ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang perubahan budaya menonton film di era digital.

Keluhan Penonton dan Tantangan Bioskop

Keluhan tentang perilaku mengganggu di bioskop, seperti berbicara, menggunakan ponsel, dan membuat keributan, semakin sering terdengar setelah pandemi. Banyak penonton merasa bahwa pengalaman negatif ini menjadi alasan utama mereka untuk tidak lagi mengunjungi bioskop. Hal ini diperparah dengan ketersediaan film baru yang semakin cepat di platform video-on-demand (VOD), yang memungkinkan penonton untuk menikmati film dengan nyaman di rumah mereka sendiri.

Bioskop menghadapi tantangan besar dalam mengatasi masalah ini. Tidak semua bioskop memiliki sumber daya yang cukup untuk menegakkan aturan perilaku penonton. Hanya jaringan independen tertentu yang memiliki pedoman ketat tentang penggunaan ponsel, berbicara, dan keterlambatan. Dengan banyaknya bioskop yang tutup dan pemutusan hubungan kerja di jaringan besar, bioskop kekurangan staf untuk mengawasi dan menanggapi penonton yang melanggar kebijakan.

Upaya Bioskop Menarik Perhatian Penonton

Beberapa bioskop mencoba cara baru untuk menarik perhatian penonton, termasuk peningkatan layanan restoran dan pemutaran film yang ramah ponsel. Namun, upaya ini dapat mengganggu penonton yang menginginkan lingkungan yang lebih tenang dan menghargai film. Laporan tentang penonton yang melemparkan popcorn ke layar dan ajakan untuk bernyanyi bersama selama pemutaran film menunjukkan perubahan dalam cara studio memasarkan film mereka.

Bahkan, beberapa studio kini mendorong penonton untuk menggunakan ponsel mereka selama pemutaran film untuk mengakses konten bonus. Perubahan ini menunjukkan pergeseran dalam ekspektasi penonton dan tantangan bagi bioskop untuk mempertahankan pengalaman menonton film tradisional.

Peran Kritikus dan Masa Depan Bioskop

Scorsese, yang pernah dikritik karena menyebut film superhero sebagai "wahana taman hiburan," mungkin ada benarnya dalam pandangannya tentang pengalaman menonton film yang ideal. Pengalaman ini mungkin hanya mungkin bagi mereka yang dapat menghadiri festival film, yang sayangnya hanya terjangkau oleh sebagian kecil orang.

Banyak yang menyayangkan bahwa tokoh penting dalam sejarah sinema seperti Scorsese tidak lagi bersemangat untuk pergi ke bioskop. Terserah kepada penonton, studio, distributor, dan pemilik bioskop untuk mengubah pandangannya. Masa depan bioskop bergantung pada kemampuan mereka untuk menciptakan lingkungan yang menghormati film dan penonton, serta beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan pengalaman menonton film yang berkualitas.

Selain itu, peran kritikus film juga terdegradasi dengan kehadiran influencer yang lebih fokus pada pembuatan konten daripada membahas kualitas film.

Daftar Kata Kunci Penting:

  • Martin Scorsese
  • Bioskop
  • Pengalaman Menonton Film
  • Perilaku Penonton
  • Platform VOD
  • Tantangan Bioskop
  • Festival Film
  • Industri Film
  • Kritikus Film
  • Influencer