Barcelona Intensifkan Perburuan Nico Williams: Yamal Turut Andil dalam Proses Negosiasi

Barcelona kembali menunjukkan minat serius terhadap pemain sayap Athletic Bilbao, Nico Williams, pada bursa transfer musim panas ini. Setelah upaya sebelumnya tidak membuahkan hasil, klub Catalan tersebut kini meningkatkan pendekatan mereka dengan harapan dapat mengamankan tanda tangan pemain muda berbakat tersebut.

Laporan dari Spanyol menyebutkan bahwa perwakilan Williams, Felix Tainta, telah melakukan perjalanan ke Barcelona untuk mengadakan pertemuan dengan Direktur Olahraga klub, Deco. Pertemuan ini mengindikasikan keseriusan Barcelona dalam mewujudkan transfer Williams ke Camp Nou.

Namun, daya tarik Barcelona tidak hanya bergantung pada negosiasi formal. Bintang muda klub, Lamine Yamal, juga memainkan peran aktif dalam upaya meyakinkan Williams untuk bergabung. Keduanya diketahui memiliki hubungan persahabatan yang erat, terjalin saat membela Tim Nasional Spanyol.

Yamal bahkan secara terbuka menunjukkan dukungannya untuk transfer Williams melalui unggahan di media sosial. Foto dirinya memeluk Williams saat membela La Furia Roja menjadi sinyal kuat bahwa ia ingin bermain bersama sahabatnya di Barcelona.

Musim lalu, Williams sebenarnya sudah menjalin komunikasi dengan Barcelona, tetapi pada akhirnya memilih untuk tetap bertahan di Athletic Bilbao. Keputusan ini diambil setelah ia membantu Spanyol meraih gelar juara Euro 2024, di mana ia tampil gemilang bersama Yamal.

Pada turnamen tersebut, Williams mencatatkan dua gol dan satu assist, sementara Yamal menyumbang satu gol dan empat assist. Kontribusi keduanya sangat vital dalam kesuksesan Spanyol.

Selain Barcelona, Williams juga sempat dikaitkan dengan klub-klub besar Eropa lainnya, termasuk Bayern Munich dan Arsenal. Namun, dengan adanya pendekatan intensif dari Barcelona dan peran aktif Lamine Yamal, peluang Williams untuk berlabuh di Camp Nou semakin terbuka lebar.

Keputusan akhir kini berada di tangan Williams. Apakah ia akan memilih untuk melanjutkan kariernya di Athletic Bilbao, bergabung dengan klub lain, atau mengikuti jejak sahabatnya, Lamine Yamal, dan menjadi bagian dari proyek ambisius Barcelona?