Eduardo Saverin: Dari Pendiri Facebook Hingga Taipan Singapura dengan Kekayaan Rp 616 Triliun

Kisah sukses Eduardo Saverin, salah satu pendiri raksasa media sosial Facebook, kini memasuki babak baru. Bukan lagi sebagai pengembang platform, melainkan sebagai investor dan orang terkaya di Singapura. Pria berusia 43 tahun ini, menurut Forbes, memiliki kekayaan mencapai USD 38 miliar atau sekitar Rp 616 triliun.

Saverin, meskipun berkewarganegaraan Brasil, telah lama menetap di Singapura. Kekayaannya bersumber dari kepemilikan 2% saham di Meta, perusahaan induk Facebook, serta investasi di berbagai startup. Lonjakan nilai saham Meta tahun lalu, turut mendongkrak kekayaan Saverin hingga USD 13 miliar.

Perjalanan Awal di Facebook

Lahir dari keluarga kaya di Brasil pada tahun 1982, Saverin menempuh pendidikan tinggi di Universitas Harvard, Massachusetts. Di sanalah, pada Februari 2004, ia bersama Mark Zuckerberg dan dua rekannya mendirikan Facebook. Awalnya, Facebook dirancang sebagai platform jejaring sosial eksklusif untuk mahasiswa Harvard. Saverin bahkan rela mengeluarkan sebagian besar tabungannya untuk mewujudkan ide tersebut.

"Saya bersyukur dan merasa rendah hati karena telah berperan dalam transisi Facebook yang luar biasa dari jejaring sosial khusus satu perguruan tinggi jadi utilitas sosial yang paling umum di dunia saat ini," ungkap Saverin.

Namun, perjalanannya di Facebook tidak selalu mulus. Pada musim panas 2004, ia dikeluarkan dari perusahaan akibat perselisihan manajemen. Hal ini menyebabkan pengurangan sahamnya setelah masuknya investor baru, yang kemudian memicu gugatan hukum. Akhirnya, sebuah penyelesaian dicapai, yang memberinya sekitar 2% saham di perusahaan tersebut.

Pindah ke Singapura dan Menjadi Investor

Pada tahun 2009, Saverin memutuskan untuk pindah ke Singapura. Tiga tahun kemudian, ia melepaskan kewarganegaraan AS-nya, yang memungkinkan dirinya menghindari pajak keuntungan modal sekitar USD 700 juta. Namun, ia membantah tuduhan penggelapan pajak dan mengklaim bahwa keputusannya murni didorong oleh keinginan untuk tinggal dan bekerja di negara-kota tersebut.

Di Singapura, Saverin bertemu kembali dengan Elaine Andriejanssen, wanita asal Indonesia yang kemudian menjadi istrinya. Mereka menikah pada tahun 2015 di sebuah lokasi yang dirahasiakan di dekat French Riviera.

Selain Meta, Saverin juga aktif sebagai kapitalis ventura dengan portofolio investasi yang tersebar di Asia Tenggara dan sekitarnya. Pada tahun 2015, ia mendirikan B Capital, sebuah firma investasi global, dan saat ini menjabat sebagai salah satu CEO-nya. B Capital berfokus pada investasi di perusahaan-perusahaan teknologi yang sedang berkembang.

Gaya Hidup Mewah

Sebagai seorang miliarder, Saverin juga dikenal memiliki gaya hidup mewah. Ia dilaporkan membeli beberapa properti mewah di Singapura, termasuk sebuah bungalow dua lantai senilai USD 170 juta di Nassim Road, yang merupakan salah satu kawasan paling eksklusif di negara tersebut. Ia juga diduga membeli suite penthouse mewah di Ardmore Park seharga USD 44,6 juta pada tahun 2017.

Kisah Eduardo Saverin adalah contoh menarik tentang bagaimana seseorang dapat mencapai kesuksesan besar melalui inovasi, investasi, dan adaptasi. Dari seorang mahasiswa Harvard yang membantu mendirikan Facebook, kini ia menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia bisnis Asia.