Banjir Bandang Bojongkulur: Ribuan Warga Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah

Banjir Bandang Bojongkulur: Ribuan Warga Terdampak, Mengungsi ke Atap Rumah

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, Jawa Barat, sejak Senin (3/3/2025) hingga Selasa (4/3/2025) telah mengakibatkan bencana banjir bandang di kawasan Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Luapan Sungai Cileungsi-Cikeas menjadi penyebab utama bencana yang mengakibatkan dampak signifikan terhadap kehidupan warga setempat. Perumahan Vila Nusa Indah 1, 2, dan 3, serta Perumahan Bumi Mutiara menjadi kawasan terdampak paling parah, dengan genangan air mencapai ketinggian 1 hingga 5 meter. Bencana ini telah menyebabkan 4.971 Kepala Keluarga (KK), atau sekitar 16.000 jiwa, terdampak dan harus mengungsi.

Menurut Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, banjir bandang tersebut mulai terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari dan hingga siang hari masih berlangsung di sekitar 60 persen wilayah terdampak. Tinggi genangan air yang ekstrem bahkan mencapai atap rumah warga. Akibatnya, banyak warga yang terpaksa menyelamatkan diri dengan mengungsi ke atap rumah tetangga yang bertingkat. Situasi ini menggambarkan keparahan bencana dan kesulitan yang dihadapi warga dalam menghadapi bencana alam tersebut. "Kondisi ini sangat memprihatinkan," ujar Puarman saat dihubungi oleh awak media. "Banjirnya sampai ke atap rumah, bahkan tetangga sampai harus mengungsi ke lantai 2." Puarman sendiri turut menjadi korban banjir bandang ini, rumahnya ikut terendam meskipun sebelumnya ia mengaku tak pernah mengalami hal serupa.

Pemerintah setempat saat ini tengah fokus pada proses evakuasi dan pendistribusian bantuan kebutuhan pokok bagi warga terdampak. Tim gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Brimob, dan relawan lainnya turut dikerahkan untuk membantu proses penyedotan air dengan pompa dan melakukan penyemprotan disinfektan pasca-banjir. Upaya tersebut ditujukan untuk meminimalisir dampak lanjutan dari banjir dan membantu warga terdampak untuk kembali pulih.

Namun, upaya penanganan pasca bencana ini saja tidaklah cukup. Puarman menekankan pentingnya solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya bencana serupa. Ia mengusulkan pembangunan pagar penahan banjir sepanjang 400 meter di lokasi pemukiman sebagai upaya mitigasi bencana yang efektif. Proyek ini dinilai sebagai langkah krusial untuk melindungi kehidupan dan harta benda warga dari ancaman banjir bandang di masa mendatang. Pihak berwenang diharapkan dapat segera menindaklanjuti usulan tersebut guna memberikan rasa aman dan perlindungan bagi masyarakat Bojongkulur.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Tinggi Genangan Air: 1-5 meter
  • Jumlah KK Terdampak: 4.971 KK
  • Jumlah Jiwa Terdampak: ± 16.000 jiwa
  • Kawasan Terdampak: Vila Nusa Indah 1, 2, 3, dan Perumahan Bumi Mutiara
  • Penyebab Banjir: Luapan Sungai Cileungsi-Cikeas
  • Solusi yang Diusulkan: Pembangunan pagar penahan banjir sepanjang 400 meter

Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan dan upaya mitigasi bencana yang komprehensif dalam menghadapi ancaman bencana alam di daerah rawan banjir.