Era Baru Inter Milan Dimulai: Christian Chivu Resmi Nakhodai Nerazzurri

Inter Milan secara resmi memperkenalkan Christian Chivu sebagai pelatih kepala mereka dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada hari Sabtu, 14 Juni 2025. Penunjukan ini menandai babak baru bagi klub raksasa Italia tersebut, yang berambisi untuk kembali ke puncak kejayaan sepak bola Eropa dan domestik.

Chivu, mantan pemain belakang andalan Inter yang pernah merasakan manisnya treble winner pada tahun 2010, menandatangani kontrak yang akan mengikatnya di Giuseppe Meazza hingga 30 Juni 2027. Kedatangannya menggantikan Simone Inzaghi, yang meninggalkan klub setelah kekalahan telak 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions musim lalu. Kekalahan tersebut menjadi pukulan telak bagi Inter dan para penggemarnya, sehingga manajemen klub bergerak cepat untuk mencari pengganti yang mampu membangkitkan semangat tim dan mengembalikan mentalitas juara.

Sebelum menerima pinangan Inter, Chivu sempat menukangi Parma selama 13 pertandingan. Namun, ikatan emosional yang kuat dengan Inter Milan menjadi faktor penentu dalam keputusannya untuk menerima tawaran tersebut. Selama tujuh musim berseragam Nerazzurri, Chivu tidak hanya menjadi pemain penting di lini belakang, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah klub. Tiga gelar Serie A dan gelar Liga Champions menjadi bukti kontribusi signifikannya bagi Inter Milan.

Selepas gantung sepatu pada tahun 2014, Chivu memilih untuk melanjutkan karirnya di dunia kepelatihan dengan bergabung di akademi Inter Milan. Ia secara bertahap naik pangkat, melatih berbagai kelompok usia mulai dari U-14 hingga U-19, sebelum akhirnya dipercaya untuk memimpin tim senior Parma pada Februari 2025. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang filosofi sepak bola Inter dan talenta-talenta muda yang berpotensi menjadi bintang masa depan.

Dalam pernyataan perdananya sebagai pelatih Inter, Chivu mengungkapkan rasa tanggung jawab yang besar yang ia rasakan, bahkan sejak melatih tim akademi. "Saya selalu merasa menjadi bagian dari tim utama, meskipun hanya di sektor usia muda. Nama besar klub ini selalu memberikan rasa tanggung jawab, baik saat saya masih pemain maupun ketika memulai dari tim U14," ujarnya.

Chivu juga menyinggung hubungannya yang erat dengan para mantan rekan setimnya di Inter Milan. Ia menyebutkan bahwa mereka masih memiliki grup percakapan aktif dan sering bertukar pesan. Pertemuan dengan Maicon, mantan bek kanan Inter, menjelang laga kontra Monterrey di Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi bukti nyata kedekatan mereka.

Ketika ditanya mengenai anggapan bahwa penunjukannya merupakan langkah berani dari klub, Chivu menegaskan bahwa hal tersebut mencerminkan kembalinya Inter pada akar identitas mereka. "Ini tentang kembali ke akar Interisme. Bahkan Beppe Marotta pun kini telah memahami makna itu. Saya selalu membawa nilai-nilai Interisme dalam pikiran. Keberanian juga berarti berdiri di sini, di hadapan Anda semua," tuturnya.

Menanggapi kekalahan telak di final Liga Champions, Chivu menekankan pentingnya menghormati perjalanan tim dan menjunjung tinggi nilai kompetisi. Ia menolak anggapan bahwa musim lalu adalah kegagalan total, meskipun tanpa gelar. Ia memuji tim atas penampilan mereka, termasuk keberhasilan menyingkirkan Bayern Munich dan Barcelona di Liga Champions. Chivu yakin bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah, Inter Milan akan mampu meraih kesuksesan di masa depan.

Daftar Kata Kunci:

  • Christian Chivu
  • Inter Milan
  • Pelatih
  • Simone Inzaghi
  • Liga Champions
  • Treble Winner
  • Akademi Inter
  • Parma
  • Interisme
  • Giuseppe Marazza
  • Piala Dunia Antarklub
  • Maicon