Babi Hutan Gegerkan Warga Pejaten: Kabur dari Penampungan Hewan, Hendak Dilepasliarkan di Bandung

Babi Hutan Resahkan Warga Pejaten

Kejadian mengejutkan terjadi di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ketika seekor babi hutan terlihat berkeliaran di area pemukiman padat penduduk pada Sabtu (14/6/2025). Kemunculan hewan liar ini sontak membuat geger warga setempat dan menjadi viral di media sosial.

Video yang beredar menunjukkan babi hutan tersebut berlarian di area parkir rumah warga, sementara beberapa orang, termasuk pengemudi ojek online, berusaha menangkapnya. Kehadiran babi hutan di tengah lingkungan perkotaan yang ramai ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.

Penjelasan dari Dinas KPKP Jakarta

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta, Hasudungan Sidabalok, memberikan klarifikasi terkait insiden ini. Menurutnya, babi hutan tersebut bukan berasal dari hutan liar atau kawasan konservasi, melainkan merupakan hewan hasil evakuasi (rescue) yang ditampung di Pejaten Shelter, sebuah fasilitas penampungan hewan di Jakarta Selatan.

"Babi hutan yang lepas merupakan hewan hasil rescue dari Pejaten Shelter," ujar Hasudungan.

Kronologi Kaburnya Babi Hutan

Lebih lanjut, Hasudungan menjelaskan bahwa babi hutan tersebut berhasil melarikan diri setelah menjebol kandangnya. Pihaknya belum memberikan detail lebih lanjut mengenai bagaimana hewan tersebut bisa mencapai area pemukiman warga setelah kabur dari penampungan. Akan tetapi menurut informasi yang beredar, diduga kandang yang kurang kuat menjadi penyebab babi hutan tersebut dapat menjebol kandang.

Sebagai satwa liar, babi hutan memiliki naluri alami untuk mencari kebebasan dan keluar dari ruang tertutup, terutama jika merasa terancam. Kondisi kandang yang kurang memadai atau sistem pengamanan yang lemah dapat meningkatkan risiko pelarian hewan seperti ini.

Penanganan dan Rencana Pelepasan Liar

Setelah sempat membuat resah warga, babi hutan tersebut akhirnya berhasil ditangkap oleh petugas. Hasudungan memastikan bahwa hewan tersebut akan segera dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. Rencananya, babi hutan tersebut akan dibawa ke Bandung untuk dilepasliarkan di habitat aslinya.

"Sekarang sudah berhasil ditangkap dan akan dibawa ke Bandung untuk dilepasliarkan di hutan," kata Hasudungan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi agar babi hutan tersebut dapat hidup kembali di alam bebas dan tidak lagi menimbulkan kepanikan jika kembali lepas. Meskipun sempat berkeliaran di lingkungan padat penduduk, Hasudungan menegaskan bahwa babi hutan tersebut tidak sampai mengganggu atau melukai warga.

"Tidak, tidak ada yang diganggu," tegasnya.

Evaluasi dan Penguatan Keamanan Penampungan Hewan

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi pengelola tempat penampungan hewan, terutama yang menampung satwa liar. Evaluasi terhadap sistem keamanan kandang dan prosedur penanganan yang ketat menjadi sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Pejaten Shelter, yang selama ini dikenal sebagai tempat penampungan hewan-hewan terlantar dan hasil rescue, perlu memperkuat pengawasan dan meninjau ulang kelayakan fasilitas agar insiden kaburnya babi hutan tidak terulang kembali.