Tragedi Singkawang: Balita Tewas di Tangan Tetangga, Motif Dendam Terungkap
Di Singkawang, Kalimantan Barat, sebuah tragedi mengguncang warga. Rafa Fauzan, balita berusia 1 tahun 11 bulan, ditemukan tak bernyawa di depan Masjid Husnul Khotimah, Kecamatan Singkawang Tengah, pada hari Jumat (13/6). Ironisnya, sebelum ditemukan, Rafa sempat dilaporkan hilang. Namun, penyelidikan polisi mengungkap fakta yang mengerikan: Rafa dibunuh oleh Uray Abadi, tetangga dari pengasuhnya sendiri.
Uray Abadi, pelaku pembunuhan, sempat berpura-pura membantu mencari Rafa saat balita tersebut dinyatakan hilang. Namun, kebohongan Uray tak berlangsung lama. Tim gabungan Satreskrim Polres Singkawang dan Resmob Ditreskrimum Polda Kalimantan Barat berhasil menangkap Uray di Kawasan Pasar Hongkong, Jalan Budi Utomo, pada Sabtu (14/6) malam. Awalnya, Uray berkelit dan mengaku hanya ingin "menyedekahkan" Rafa ke masjid dalam keadaan hidup. Namun, fakta sebenarnya akhirnya terungkap.
Pengakuan dan Motif Dendam
Uray mengakui bahwa ia membunuh Rafa karena dendam terhadap Riska, pengasuh korban yang juga tetangganya. Ia merasa sakit hati dengan ucapan Riska yang menyinggung perasaannya. Uray berharap, dengan menghilangkan Rafa, Riska akan disalahkan oleh keluarga korban. Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menjelaskan bahwa motif dendam inilah yang mendorong Uray melakukan tindakan keji tersebut.
Kronologi Pembunuhan
Aksi Uray dimulai ketika ia membekap Rafa yang baru keluar dari rumah pengasuhnya. Kemudian, Uray membawa Rafa ke rumahnya sendiri yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah Riska. Dalam kondisi masih bernapas, Uray memasukkan Rafa ke dalam karung dan meletakkannya di keranjang sepeda. Diduga, Rafa kehabisan napas di dalam karung tersebut. Setelah memastikan Rafa tak bernyawa, Uray membawa jasad balita itu dengan sepeda menuju Jalan Veteran. Sempat bingung, Uray membuang karung berisi jasad Rafa ke semak-semak di Jalan Man Model. Namun, ia kemudian mengambil kembali karung tersebut dan membawanya ke Masjid Husnul Khotimah, di mana ia meletakkan jasad Rafa di samping pintu.
Luka-luka pada Tubuh Korban
Saat ditemukan, terdapat luka-luka pada tubuh Rafa. Uray beralasan bahwa luka-luka tersebut disebabkan oleh keranjang sepeda yang rusak. Ia juga mengaku hanya membekap mulut Rafa, bukan memukul kepalanya.
Bukti dan Penyelidikan Lebih Lanjut
Polisi telah menggeledah rumah Uray dan menemukan sejumlah barang bukti, termasuk sepeda berkeranjang yang digunakan untuk membawa Rafa. AKP Deddi Sitepu memastikan bahwa Uray adalah pelaku tunggal dalam kasus ini. Namun, polisi masih terus mendalami keterangan pelaku untuk mengungkap semua fakta terkait pembunuhan tragis ini.
Kasus pembunuhan Rafa Fauzan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar dan melindungi anak-anak dari potensi bahaya.