Ketegangan Israel-Iran Dorong Harga Minyak Dunia Meroket di Pasar Global

Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan awal pekan ini, memperpanjang tren kenaikan yang dimulai sejak akhir pekan lalu. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang berpotensi mengganggu pasokan minyak global dari Timur Tengah.

Pada perdagangan Senin, harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar US$ 1,12 atau setara dengan 1,5%, mencapai US$ 75,35 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat juga menguat sebesar US$ 1,10 atau 1,5%, diperdagangkan pada level US$ 74,08 per barel. Sebelumnya, kedua jenis minyak acuan ini sempat mencatat kenaikan lebih dari US$ 4 dalam satu sesi perdagangan.

Kenaikan harga minyak ini merupakan reaksi pasar terhadap serangan balasan antara Israel dan Iran yang dilaporkan telah menyebabkan jatuhnya korban sipil. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang lebih luas dan berdampak signifikan terhadap stabilitas kawasan. Selain itu, pasar juga menyoroti potensi gangguan terhadap jalur pelayaran Selat Hormuz, sebuah arteri vital bagi perdagangan energi dunia. Selat Hormuz merupakan jalur utama pengiriman sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia, termasuk minyak mentah, kondensat, dan bahan bakar, dengan volume mencapai 18 hingga 19 juta barel per hari.

Toshitaka Tazawa, seorang analis dari Fujitomi Securities, menyampaikan bahwa pasar sempat mengalami aksi jual karena kekhawatiran akan reaksi berlebihan. Namun, fokus utama tetap pada potensi gangguan produksi minyak Iran akibat serangan Israel terhadap fasilitas energi negara tersebut. Kekhawatiran yang lebih besar muncul dari kemungkinan blokade Selat Hormuz, yang dapat memicu lonjakan harga minyak secara dramatis.

Iran, sebagai anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel minyak per hari dan mengekspor lebih dari 2 juta barel minyak dan bahan bakar setiap hari. Setiap gangguan terhadap produksi atau ekspor minyak Iran akan memberikan dampak signifikan terhadap keseimbangan pasokan dan permintaan minyak global.

Di tengah ketegangan yang meningkat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan harapannya agar Israel dan Iran dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata. Namun, ia juga menekankan bahwa terkadang, negara harus melalui konflik terlebih dahulu. Trump menegaskan bahwa AS akan terus memberikan dukungan kepada Israel, tetapi menolak memberikan komentar terkait permintaan penghentian serangan terhadap Iran. Sementara itu, seorang pejabat yang mengetahui komunikasi diplomatik menyatakan bahwa Iran telah menyampaikan kepada mediator dari Qatar dan Oman bahwa mereka tidak bersedia melakukan perundingan gencatan senjata selama masih berada di bawah serangan Israel.

Daftar Poin Penting:

  • Harga minyak mentah dunia melonjak akibat ketegangan Israel-Iran.
  • Kenaikan harga dipicu kekhawatiran gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah.
  • Pasar waspada terhadap potensi blokade Selat Hormuz.
  • Iran merupakan produsen dan eksportir minyak penting.
  • AS berharap ada gencatan senjata, namun tetap mendukung Israel.
  • Iran menolak perundingan selama masih diserang.