Lonjakan Hipertensi di Kalangan Generasi Muda Indonesia: Ancaman Tersembunyi Kesehatan Jantung dan Otak
Meningkatnya kasus hipertensi di kalangan anak muda Indonesia menjadi perhatian serius, mengingat kondisi ini seringkali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkap adanya kesenjangan signifikan antara diagnosis hipertensi oleh dokter dan temuan di lapangan.
Berdasarkan data SKI 2023, prevalensi hipertensi yang didiagnosis dokter pada kelompok usia 18-24 tahun adalah 0,4 persen, sementara pada kelompok usia 25-34 tahun mencapai 1,8 persen. Angka ini mengkhawatirkan karena menunjukkan adanya potensi masalah kesehatan yang lebih besar di masa depan.
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri meningkat. Kondisi ini menjadi faktor risiko utama untuk berbagai penyakit serius, termasuk stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Penting untuk dicatat bahwa definisi generasi muda bervariasi, dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 mengelompokkan individu berusia 16-30 tahun sebagai generasi muda, sementara Kementerian Kesehatan RI mendefinisikan anak muda sebagai kelompok usia 15-24 tahun.
SKI 2023 menggunakan dua metode untuk menentukan status hipertensi: pengakuan responden yang pernah didiagnosis hipertensi oleh dokter, dan hasil pengukuran tekanan darah dengan ambang batas tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Data menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk berusia di atas 15 tahun berdasarkan diagnosis dokter adalah 8 persen, sementara berdasarkan pengukuran tekanan darah mencapai 29,2 persen. Pada penduduk berusia di atas 18 tahun, angka tersebut masing-masing adalah 8,6 persen dan 30,8 persen.
"Terdapat celah pengetahuan status hipertensi di masyarakat, terjadi perbedaan lebih dari 20 persen antara prevalensi berdasarkan diagnosis dokter dan hasil pengukuran tekanan darah baik pada penduduk umur lebih dari 15 tahun maupun lebih dari 18 tahun," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Siti Nadia Tarmizi.
SKI 2023 juga menyoroti tiga provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi pada penduduk berusia di atas 15 tahun:
- Kalimantan Tengah (38,7 persen)
- Kalimantan Selatan (34,1 persen)
- Jawa Timur (32,8 persen)
Sementara itu, tiga provinsi dengan prevalensi hipertensi tertinggi pada penduduk berusia di atas 18 tahun adalah:
- Kalimantan Tengah (40,7 persen)
- Kalimantan Selatan (35,8 persen)
- Jawa Barat (34,4 persen)
Data ini mengindikasikan perlunya peningkatan kesadaran dan deteksi dini hipertensi, terutama di kalangan generasi muda, untuk mencegah komplikasi kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.