Polisi Tindaklanjuti Dugaan Pemerasan Terhadap Wisatawan di Padang Mausui, Manggarai Timur

Kepolisian Resor Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah mendalami dugaan pemerasan yang dialami wisatawan asal Jakarta di kawasan wisata Padang Mausui, Kabupaten Manggarai Timur. Investigasi ini dilakukan setelah viralnya keluhan di media sosial terkait insiden tersebut.

Kepala Polres Manggarai Timur, AKBP Suriyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil individu yang diduga terlibat untuk dimintai keterangan. Fokus penyelidikan adalah mengklarifikasi kebenaran tuduhan pemerasan yang diunggah oleh akun @vesmet journey. Menurut AKBP Suriyanto, hasil klarifikasi sementara menunjukkan bahwa warga lokal mengakui adanya permintaan dana sukarela untuk biaya kebersihan area wisata. Namun, mereka membantah menerima uang senilai Rp 300.000 yang dikaitkan dengan larangan penggunaan drone.

Menurut keterangan warga lokal kepada pihak kepolisian, permintaan uang sebesar Rp 300.000 sebenarnya ditujukan untuk mencegah wisatawan menerbangkan drone di wilayah tersebut. Mereka mengklaim bahwa aktivitas tersebut berlangsung di atas tanah ulayat milik suku mereka. Selain itu, pungutan retribusi juga dimaksudkan untuk mengganti biaya perbaikan akses jalan yang sebelumnya rusak parah dan tidak dapat dilalui kendaraan.

Warga lokal juga menegaskan bahwa kegiatan mereka tidak mendapat dukungan atau memberikan setoran kepada pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum. Menanggapi kejadian ini, Polres Manggarai Timur memberikan imbauan kepada masyarakat setempat terkait aturan pungutan retribusi yang seharusnya ditetapkan melalui peraturan daerah yang sah.

Polres Manggarai Timur berencana untuk mengangkat isu ini dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menciptakan regulasi yang jelas dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Kapolres juga berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukumnya, dengan memerintahkan Polsek setempat untuk meningkatkan patroli, terutama saat akhir pekan, di sekitar lokasi wisata Padang Mausui.

Kasus ini mencuat setelah pemilik akun TikTok @vesmet journey mengunggah video yang menggambarkan pengalaman kurang menyenangkan mereka pada Kamis, 12 Juni 2025. Unggahan tersebut dengan cepat menarik perhatian warganet dan memicu diskusi tentang praktik pungutan liar di destinasi wisata.