Singapore Airlines Ulurkan Tangan, Tawarkan Posisi bagi Ratusan Mantan Karyawan Jetstar Asia
Gelombang PHK akibat penutupan operasional Jetstar Asia oleh Qantas Group, tampaknya mendapatkan respons positif dari Singapore Airlines (SIA). Maskapai penerbangan nasional Singapura itu menawarkan peluang kerja bagi ratusan karyawan Jetstar Asia yang terkena dampak restrukturisasi.
Keputusan Qantas Group untuk menghentikan operasional Jetstar Asia pada akhir Juli 2025 mendatang, telah memicu kekhawatiran akan hilangnya lapangan pekerjaan di industri penerbangan Singapura. Namun, SIA bergerak cepat untuk memitigasi dampak tersebut, dengan membuka lowongan bagi para profesional yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan tersebut.
SIA dikabarkan menyediakan sekitar 300 posisi yang tersebar di berbagai divisi, termasuk 100 posisi untuk pilot dan 200 posisi untuk awak kabin. Langkah ini diharapkan dapat membantu para mantan karyawan Jetstar Asia untuk tetap berkarier di dunia penerbangan, tanpa harus menghadapi masa sulit akibat kehilangan pekerjaan.
Seorang juru bicara Singapore Airlines mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi intensif dengan pihak Jetstar Asia, dalam upaya untuk mengidentifikasi peluang kerja yang sesuai bagi para karyawan yang terdampak. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan transisi yang mulus bagi para karyawan Jetstar Asia, dan meminimalisir dampak negatif dari penutupan operasional tersebut.
Sebagai bagian dari upaya rekrutmen, perwakilan dari Singapore Airlines dan Scoot, anak perusahaan berbiaya rendah (LCC) dari SIA Group, akan hadir di kantor Jetstar Asia mulai tanggal 17 hingga 19 Juni 2025. Kehadiran mereka bertujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai lowongan yang tersedia, serta menjawab pertanyaan dari para karyawan yang berminat. Hal ini menunjukkan keseriusan SIA dalam memberikan dukungan komprehensif bagi para pencari kerja.
"Kami menyadari bahwa situasi ini menimbulkan ketidakpastian, dan kami berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan guna mempermudah proses rekrutmen dan orientasi," ujar juru bicara Singapore Airlines, menegaskan komitmen perusahaan untuk membantu para mantan karyawan Jetstar Asia.
Selain itu, Singapore Airlines juga telah membuka saluran khusus bagi para staf Jetstar Asia untuk mengajukan lamaran kerja. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat proses aplikasi, dan memudahkan para pencari kerja untuk menemukan posisi yang sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman mereka.
Keputusan Qantas Group untuk menutup Jetstar Asia didasari oleh kinerja keuangan maskapai yang kurang memuaskan. Diperkirakan, Jetstar Asia akan mencatatkan kerugian EBIT sebesar 35 juta dollar AS pada tahun fiskal ini, sebelum akhirnya diputuskan untuk menghentikan operasionalnya. Maskapai ini akan terus beroperasi selama tujuh minggu ke depan dengan jadwal penerbangan yang semakin dikurangi, sebelum secara resmi berhenti beroperasi pada tanggal 31 Juli 2025.
Sebagai bagian dari restrukturisasi, Qantas Group akan mengalihkan 13 pesawat Airbus A320 milik Jetstar Asia ke Australia dan Selandia Baru. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penerbangan berbiaya rendah di kedua negara tersebut, serta menciptakan lapangan pekerjaan lokal.
Langkah Singapore Airlines ini, menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para pekerja di industri penerbangan. Di tengah tantangan global yang dihadapi oleh sektor penerbangan, inisiatif ini memberikan harapan dan stabilitas bagi para profesional yang terkena dampak restrukturisasi.