Aktor Thailand Ungkap Pengalaman Lolos dari Maut di Kursi 11A, Kisah Selamat yang Penuh Makna

Ribuan kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat Air India AI171, seorang aktor dan penyanyi Thailand, Ruangsak Loychusak, berbagi kisah pribadinya yang mengejutkan. Ia mengaku pernah menjadi salah satu penyintas kecelakaan pesawat 27 tahun silam, dan secara kebetulan, menduduki kursi dengan nomor yang sama dengan salah satu korban selamat dari kecelakaan Air India AI171: 11A.

"Korban selamat dari kecelakaan pesawat di India, Vishwash Kumar Ramesh. Dia duduk di kursi yang sama dengan saya: 11A," tulis Ruangsak di akun Facebooknya.

Kecelakaan Air India AI171 yang tragis menimpa penerbangan yang baru saja lepas landas dari Ahmedabad. Dari 242 penumpang, hanya Vishwash Kumar Ramesh, seorang pria berusia 40 tahun asal Inggris, yang berhasil selamat. Dilaporkan bahwa Vishwash terpental keluar dari pesawat saat terjadi benturan dahsyat. Meski menderita luka serius, ia mampu bangkit, berjalan keluar dari reruntuhan pesawat, dan bahkan masuk ke ambulans seorang diri.

"Saya sempat berpikir bahwa ini adalah akhir hidup saya. Namun, ketika saya membuka mata dan menyadari bahwa saya masih hidup, saya langsung berusaha membuka sabuk pengaman dan mencari jalan keluar," ungkap Vishwash dalam sebuah wawancara dengan media India dari rumah sakit tempat ia dirawat.

Kisah Ruangsak membawa kita kembali ke Desember 1998. Saat itu, di usia yang baru menginjak 20 tahun, ia menjadi salah satu dari 45 penumpang yang selamat dari kecelakaan Thai Airways TG261 di Surat Thani, Thailand. Pesawat tersebut jatuh di sebuah rawa, merenggut nyawa 101 dari 146 penumpang. Ruangsak selamat dari maut, namun ia mengaku mengalami trauma mendalam dan menolak untuk naik pesawat selama hampir satu dekade.

Ia bahkan menggambarkan kehidupannya setelah tragedi tersebut sebagai "kehidupan kedua". Pengakuan Ruangsak ini memicu perdebatan di kalangan warganet, banyak yang berspekulasi bahwa kursi 11A adalah "kursi paling aman" di pesawat. Namun, para ahli keselamatan penerbangan dengan tegas membantah klaim tersebut.

Mitchell Fox dari Flight Safety Foundation menjelaskan bahwa meskipun posisi duduk tertentu mungkin memberikan sedikit keuntungan, tidak ada kursi yang 100% aman dalam setiap situasi. Layout pesawat berbeda-beda, dan faktor-faktor lain seperti kekuatan benturan dan kondisi evakuasi juga berperan penting. Ron Bartsch dari AvLaw Aviation Consulting menambahkan bahwa dalam kasus Air India AI171, kursi 11A kebetulan berada dekat dengan pintu darurat yang berfungsi dengan baik, sehingga faktor keberuntungan dan posisi menjadi sangat krusial. Namun, hal ini sangat bergantung pada konfigurasi pesawat Boeing 787.

Alih-alih bergantung pada nomor kursi untuk keselamatan, para ahli menyarankan penumpang untuk selalu bersikap siap dan waspada setiap kali naik pesawat. Hal ini meliputi menyimak dengan seksama briefing keselamatan, mengetahui posisi pintu darurat terdekat, dan mematuhi instruksi awak kabin.

Ruangsak menyadari bahwa pengakuannya telah memicu kehebohan di kalangan warganet. Namun, ia menegaskan bahwa tujuannya membagikan kisah tersebut bukanlah untuk membuat orang percaya pada mitos kursi paling aman di pesawat. Lebih dari sekadar berbicara tentang nomor kursi, Ruangsak ingin berbagi pengalamannya, bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang perspektif baru yang sama sekali mengubah pandangannya tentang kehidupan. Tragedi itu memberinya hidup yang kedua.

Ruangsak memulai karirnya di dunia musik pada tahun 1995 dan dengan cepat menjadi salah satu bintang muda paling populer di Thailand pada masa itu. Ia merilis album debutnya yang bertajuk "Dai Wela...James". Dua tahun kemudian, Ruangsak memulai debutnya di layar lebar melalui film "Gangster Boys" yang disutradarai oleh Ricky Loo.