Konflik Iran-Israel Ancam Kestabilan Pasar Energi Global: CEO Aramco Soroti Peran Vital Minyak dan Gas
Ketegangan geopolitik yang meningkat antara Iran dan Israel memicu kekhawatiran global terkait stabilitas pasokan energi. Konflik yang berkepanjangan ini berpotensi mengganggu rantai pasok minyak dan gas dunia, yang pada gilirannya dapat mendorong lonjakan harga dan memicu krisis energi global.
Amin Nasser, CEO raksasa energi Saudi Aramco, menyoroti peran krusial minyak dan gas dalam menjaga keamanan energi di tengah gejolak geopolitik. Dalam konferensi energi Energy Asia di Kuala Lumpur, Nasser menekankan bahwa konflik seperti yang terjadi antara Iran dan Israel menggarisbawahi pentingnya sumber energi konvensional, bahkan di tengah upaya global untuk beralih ke energi terbarukan.
Nasser menjelaskan bahwa transisi energi membutuhkan investasi yang sangat besar, diperkirakan mencapai 200 triliun dolar AS, untuk mencapai target emisi nol bersih. Sementara itu, energi terbarukan belum mampu sepenuhnya memenuhi permintaan energi global yang terus meningkat. Akibatnya, keamanan dan keterjangkauan energi menjadi prioritas utama, sejajar dengan keberlanjutan dalam agenda transisi energi.
"Sejarah telah menunjukkan bahwa ketika konflik terjadi, peran minyak dan gas menjadi sangat krusial. Kita sedang menyaksikan hal itu secara langsung sekarang, di mana ancaman terhadap keamanan energi terus menimbulkan kekhawatiran global," ujar Nasser.
Nasser juga menekankan bahwa pengalaman menunjukkan bahwa sumber energi baru tidak serta merta menggantikan sumber energi lama, melainkan menjadi bagian dari bauran energi yang lebih luas. Oleh karena itu, minyak dan gas akan tetap memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi dunia dalam jangka panjang.
Aramco, sebagai perusahaan minyak nasional Arab Saudi, memiliki peran sentral dalam ekonomi negara tersebut. Pendapatan dari ekspor minyak Aramco menjadi sumber utama pembiayaan bagi proyek-proyek ambisius diversifikasi ekonomi Kerajaan Arab Saudi, yang dikenal sebagai Visi 2030.
Dengan demikian, pernyataan CEO Aramco menggarisbawahi bahwa di tengah transisi energi global, keamanan pasokan energi tetap menjadi prioritas utama. Konflik geopolitik seperti yang terjadi antara Iran dan Israel menyoroti risiko terhadap stabilitas pasar energi dan menegaskan kembali peran vital minyak dan gas dalam menjaga stabilitas tersebut.