Leonard Lauder, Penerus Imperium Estee Lauder, Berpulang pada Usia 92 Tahun

Dunia industri kecantikan berduka atas kepergian Leonard Lauder, tokoh penting di balik kesuksesan global Estee Lauder Companies. Ia menghembuskan napas terakhirnya pada usia 92 tahun, meninggalkan warisan abadi dalam bisnis kecantikan dan filantropi.

Estee Lauder Companies mengumumkan kabar duka ini, Sabtu (14/6/2025). William P. Lauder, putra sulung Leonard, mengenang ayahnya sebagai sosok pekerja keras yang tanpa lelah membangun dan mengubah industri kecantikan. Ia dipandang sebagai pelopor berbagai inovasi, tren, dan praktik terbaik yang menjadi fondasi industri modern saat ini. Leonard Lauder meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah perusahaan keluarga tersebut.

Perjalanan Hidup dan Karier Gemilang

Lahir dan dibesarkan di New York, Leonard Lauder sejak kecil telah terlibat dalam bisnis keluarga. Ia membantu ibunya, Estee Lauder, menjual produk ke salon-salon dan turut serta dalam proses pengemasan produk. Pengalaman masa kecil ini menanamkan jiwa wirausaha dalam dirinya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Bisnis Universitas Columbia dan bertugas di Angkatan Laut AS, Leonard secara resmi bergabung dengan Estée Lauder pada tahun 1958. Saat itu, perusahaan masih tergolong kecil dengan jumlah karyawan yang terbatas dan penjualan di bawah 1 juta dollar AS. Di bawah kepemimpinan Leonard, Estée Lauder berkembang menjadi perusahaan raksasa global yang menaungi berbagai merek ternama seperti Clinique, La Mer, MAC Cosmetics, dan Bobbi Brown Cosmetics.

Leonard Lauder memegang berbagai posisi penting di perusahaan, termasuk presiden (1972-1995) dan kepala eksekutif (1982-1999). Ia diangkat menjadi pimpinan pada tahun 1995 dan menjabat hingga 2009. Selama masa kepemimpinannya, Estée Lauder mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri kecantikan global.

Filantropi dan Kecintaan pada Seni

Selain kesuksesan bisnisnya, Leonard Lauder juga dikenal sebagai seorang dermawan dan kolektor seni yang berdedikasi. Pada tahun 2013, ia menyumbangkan 78 koleksi seni kubisme ke Metropolitan Museum of Art di New York City. Sumbangan ini tercatat sebagai sumbangan filantropi tunggal terbesar dalam sejarah museum tersebut. Ia juga mendirikan pusat penelitian seni modern di MET, yang mendukung berbagai program beasiswa, pameran, dan kuliah umum.

Kepedulian Leonard Lauder terhadap dunia kesehatan juga patut diapresiasi. Ia merupakan pendukung penelitian kanker dan menjabat sebagai ketua kehormatan di dewan direksi Breast Cancer Research Foundation. Bersama saudaranya, Ronald S. Lauder, ia mendirikan Alzheimer's Drug Discovery Foundation pada tahun 1998, yang fokus pada penelitian obat untuk mencegah, mengobati, dan menyembuhkan penyakit Alzheimer.

Leonard Lauder meninggalkan seorang istri, Judy Glickman Lauder, dan dua putra, William dan Gary. Warisan dan kontribusinya akan terus dikenang dalam industri kecantikan, dunia seni, dan bidang filantropi.

Warisan Leonard Lauder:

  • Transformasi Estee Lauder menjadi perusahaan global
  • Dukungan terhadap seni dan budaya
  • Kontribusi dalam penelitian kanker dan Alzheimer