Minim Peminat, Pendaftaran Siswa SD di Madiun Belum Capai Target

Kondisi memprihatinkan terjadi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Madiun. Menjelang berakhirnya masa pendaftaran, jumlah siswa yang mendaftar masih jauh dari harapan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Madiun mencatat, dari total kuota 12.012 kursi yang disediakan, baru terisi 4.108 atau sekitar 34 persen saja. Artinya, masih ada 7.904 kursi kosong yang belum terisi.

Kepala Disdikbud Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, menyatakan optimisme bahwa kuota pendaftaran SD akan terpenuhi. Ia menyebutkan, upaya pemenuhan kuota akan dioptimalkan melalui jalur mutasi dan zonasi atau domisili. Pihaknya akan terus memantau perkembangan PPDB hingga batas akhir pendaftaran. Zubaidah menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh anak usia sekolah mendapatkan akses pendidikan selama 12 tahun. Data per tanggal 16 Juni 2025 menunjukkan kesenjangan yang signifikan antara pagu yang ditetapkan dengan jumlah pendaftar, baik di jenjang SD maupun SMP. Untuk jenjang SMP, dari 6.656 kursi yang tersedia, baru terisi 4.856, sehingga masih kurang 1.800 siswa.

Disdikbud juga menyoroti adanya sekolah-sekolah tertentu yang justru mengalami kelebihan pendaftar. Terhadap kondisi ini, proses verifikasi dan validasi data calon siswa akan dilakukan secara ketat untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi. Kondisi yang lebih mengkhawatirkan terjadi di SDN Wayut 1, Desa Wayut, Kecamatan Jiwan. Hingga saat ini, sekolah tersebut belum menerima satu pun pendaftar, meskipun jalur afirmasi dan mutasi telah ditutup. Saat ini, SDN Wayut 1 masih membuka jalur pendaftaran berdasarkan domisili selama tiga hari ke depan.

Kepala SDN Wayut 1, Sri Hartatik, mengakui bahwa animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya di sekolahnya sangat rendah. Pihak sekolah telah berupaya menjangkau calon siswa dengan melakukan pendekatan langsung. Namun, hingga saat ini, usaha tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.