Sudaryono Nahkodai Pupuk Indonesia Sebagai Komisaris Utama: Transformasi dari Bulog Menuju Ketahanan Pangan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, secara resmi menunjuk Sudaryono, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero). Penunjukan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada Senin, 16 Juni 2025.

Dengan penugasan barunya ini, Sudaryono akan melepaskan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog, yang akan segera diisi oleh figur baru. Perpindahan ini menandai babak baru dalam karier Sudaryono, dari mengawasi stabilitas pasokan beras nasional ke peran strategis dalam memastikan ketersediaan pupuk untuk sektor pertanian Indonesia.

Sudaryono, seorang politisi dari Partai Gerindra, lahir di Grobogan, Jawa Tengah, pada 23 Januari 1985. Kiprahnya di dunia politik terukir melalui posisinya sebagai anggota Partai Gerindra dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Tengah. Pada 18 Juli 2024, ia dilantik sebagai Wamentan oleh Presiden Joko Widodo, dan terus mengemban amanah tersebut di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejak Oktober 2024.

Perjalanan pendidikan Sudaryono dimulai di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di National Defense Academy of Japan, lulus pada tahun 2009. Gelar Master of Business Administration (MBA) diraihnya dari Universitas Swiss German, dan ia terus mengembangkan diri dengan menempuh program Doktoral (S3) di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Karier profesional Sudaryono dimulai pada tahun 2014 sebagai Corporate Secretary Nusantara Energy. Pada tahun 2018, ia menjabat sebagai CEO Garuda TV, dan kemudian menjadi CEO PT Nusantara Telematics System sejak 2019, serta Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma sejak 2020.

Sebelum penunjukannya sebagai Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Sudaryono sempat mengemban tugas sebagai Kepala Dewan Pengawas Perum Bulog sejak Februari 2025, menggantikan Arief Prasetyo Adi. Pada saat yang sama, Prihasto Setyanto diangkat menjadi Direktur Pengadaan Perum Bulog, menggantikan Awaludin Iqbal. Penugasan Sudaryono di Bulog difokuskan pada penguatan cadangan beras pemerintah (CBP).

Menanggapi penunjukannya sebagai Komisaris Utama Pupuk Indonesia, Sudaryono menyatakan bahwa amanah ini diberikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan. Ia mengakui adanya sejumlah tantangan yang perlu diatasi, terutama dalam hal peningkatan produksi pupuk, baik yang bersubsidi maupun komersial. Sudaryono menekankan betapa pentingnya komoditas pupuk bagi ketahanan pangan nasional.

"Ya itu kan penugasan ya, maksudnya kemarin saya ditugaskan di Bulog. Kemudian saya dipindahkan menjadi Komisaris Utama di Pupuk Indonesia," ujarnya, menggarisbawahi bahwa tugas barunya adalah kelanjutan dari komitmennya untuk berkontribusi pada sektor pertanian Indonesia. Ia juga menambahkan, "Walaupun sejauh ini pupuk juga hampir dipastikan tidak banyak kendala, tapi masih ada satu, dua yang memang rusak," mengindikasikan fokusnya pada perbaikan dan peningkatan efisiensi dalam rantai pasokan pupuk.

Penunjukan Sudaryono sebagai Komisaris Utama Pupuk Indonesia menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam, diharapkan Sudaryono dapat membawa Pupuk Indonesia menuju kinerja yang lebih baik dan berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani di seluruh Indonesia.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penunjukan Sudaryono: Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Sudaryono sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero).
  • Latar Belakang Sudaryono: Politisi Gerindra, pernah menjabat Wamentan dan Ketua Dewan Pengawas Perum Bulog.
  • Fokus Tugas Baru: Peningkatan produksi pupuk (subsidi dan komersial) untuk ketahanan pangan nasional.
  • Tantangan: Mengatasi kendala dalam rantai pasokan dan memastikan ketersediaan pupuk.

Dengan penunjukan ini, diharapkan Pupuk Indonesia dapat semakin berperan dalam mendukung sektor pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.