Ancaman Bom Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu, Evakuasi Penumpang Haji Berjalan Lancar

Sebuah pesawat Saudia Airlines melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara pada hari Selasa (17/06/2025), setelah menerima informasi mengenai ancaman bom. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, memastikan bahwa proses evakuasi seluruh penumpang berjalan dengan aman dan tertib.

Menurut keterangan Budi Gunawan, seluruh penumpang pesawat, yang terdiri dari ratusan jemaah haji yang hendak kembali ke Jakarta, berhasil dievakuasi tanpa adanya korban jiwa. Aparat keamanan dari TNI, Polri, dan otoritas bandara segera mengambil tindakan cepat sesuai dengan prosedur standar penanganan situasi darurat sesaat setelah pesawat mendarat.

Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan investigasi mendalam untuk mencari tahu asal muasal ancaman bom tersebut dan memverifikasi kebenarannya. Menko Polkam telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi untuk melakukan penelusuran lebih lanjut dan mendapatkan informasi tambahan terkait insiden ini.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengkonfirmasi pendaratan darurat tersebut. Pesawat yang membawa jemaah haji itu seharusnya terbang dari Jeddah menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, namun terpaksa melakukan pendaratan darurat di Kualanamu setelah pilot menerima informasi mengenai ancaman bom.

Berikut adalah poin-poin penting terkait peristiwa ini:

  • Pendaratan Darurat: Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
  • Ancaman Bom: Pendaratan dilakukan setelah pilot menerima informasi ancaman bom.
  • Evakuasi Aman: Seluruh penumpang, jemaah haji, dievakuasi dengan selamat.
  • Investigasi: Pemerintah Indonesia menyelidiki asal-usul ancaman.
  • Koordinasi: Koordinasi dilakukan dengan otoritas penerbangan Arab Saudi.

Situasi di Bandara Kualanamu kini telah terkendali dan aparat keamanan terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada ancaman yang tersisa.