Aktivitas Penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere Terhenti Akibat Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki

Aktivitas penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami penghentian operasional pada hari Rabu, 18 Juni 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan, mengonfirmasi penutupan bandara. Beliau menyatakan bahwa belum ada kepastian mengenai kapan bandara dapat kembali beroperasi normal, mengingat ruang udara di sekitar bandara masih terdampak oleh sebaran abu vulkanik dari erupsi gunung tersebut.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi signifikan pada hari Selasa, 16 Juni 2025, pukul 17.35 Wita. Data seismograf mencatat amplitudo maksimum sebesar 47.3 mm selama erupsi yang berlangsung sekitar 6 menit 53 detik. Erupsi ini menghasilkan awan panas yang menyebar ke berbagai arah, dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 10.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut.

Sebaran abu vulkanik berwarna kelabu tebal terpantau meluas ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Hingga pagi hari Rabu, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV (Awas), menandakan aktivitas vulkanik yang masih tinggi dan berpotensi membahayakan.