Cinta Berujung Maut: Pemuda di Jambi Tega Akhiri Nyawa Kekasih dengan Sianida
Kasus pembunuhan yang menggemparkan terjadi di sebuah kamar kos di kawasan Jelutung, Kota Jambi, pada Senin sore (17/6/2025). Seorang pemuda berinisial AFY (20) diduga kuat telah meracuni kekasih sesama jenisnya, RH (23), dengan menggunakan zat kimia berbahaya, yang diidentifikasi sebagai sianida.
Peristiwa tragis ini bermula ketika AFY mencampurkan sianida ke dalam minuman kopi milik korban. RH ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, RT 30, Kelurahan Payo Lebar. Penyelidikan awal oleh pihak kepolisian mengungkap adanya upaya terselubung dari pelaku untuk mengaburkan fakta kejadian.
Kapolsek Jelutung, Iptu Chairul Usman, mengungkapkan bahwa AFY sempat memberikan keterangan palsu kepada penyidik. Awalnya, pelaku berdalih bahwa RH meninggal dunia akibat terjatuh di kamar mandi setelah mengonsumsi obat kuat yang dicampur dalam kopi. Namun, kecurigaan polisi semakin menguat saat menemukan sejumlah kejanggalan di lokasi kejadian.
Upaya Mengelabui Petugas yang Gagal
Saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas menemukan plastik berisi garam. AFY mengklaim bahwa garam tersebut merupakan pemberian dari seorang dukun dengan tujuan agar korban tidak meninggalkannya. Bahkan, untuk meyakinkan polisi, AFY sempat meminum air garam dari botol kopi yang sama yang digunakan untuk meracuni korban.
"Pelaku berusaha menghilangkan jejak dengan membuang sisa kopi bercampur sianida ke dalam kloset kamar mandi dan mencuci bersih botolnya," jelas Iptu Chairul.
Motif Pembunuhan Terungkap
Namun, upaya AFY untuk mengelabui petugas akhirnya terbongkar. Polisi berhasil menemukan bukti yang mengarah pada keterlibatan pelaku dalam pembunuhan tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan riwayat ponsel AFY, ditemukan catatan pembelian cairan kimia yang diduga sianida melalui platform belanja daring.
"Setelah dilakukan pendalaman, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya. Motifnya adalah sakit hati karena korban berencana menikah dengan orang lain. Pelaku mengaku telah menjalin hubungan asmara dengan korban selama empat tahun," kata Iptu Chairul.
Selain itu, AFY juga mengaku sakit hati karena sering dimaki oleh korban dan hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga korban. Kombinasi faktor-faktor inilah yang kemudian mendorong AFY untuk melakukan tindakan nekat dan menghilangkan nyawa kekasihnya sendiri.