Bantuan Militer AS ke Ukraina Dilanjutkan Setelah Pertemuan Intensif di Arab Saudi
Bantuan Militer AS ke Ukraina Dilanjutkan Setelah Pertemuan Intensif di Arab Saudi
Setelah serangkaian perundingan intensif di Arab Saudi, Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk melanjutkan kembali pengiriman bantuan militer ke Ukraina. Keputusan ini diambil menyusul pembicaraan selama delapan jam yang melibatkan pejabat senior dari kedua negara, yang menghasilkan kesepakatan untuk mengeksplorasi jalur menuju perdamaian yang berkelanjutan di Ukraina. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam strategi AS, setelah sebelumnya bantuan militer sempat dihentikan sementara untuk mendorong upaya perundingan damai.
Seorang pejabat senior pemerintahan Ukraina, yang meminta namanya dirahasiakan, mengonfirmasi kepada Reuters bahwa AS telah sepenuhnya memulihkan aliran informasi intelijen dan pengiriman bantuan militer. Konfirmasi serupa juga diberikan oleh seorang pejabat kepresidenan Ukraina lainnya. Langkah tersebut dipicu oleh dukungan Presiden Volodymyr Zelensky terhadap usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari, dengan Zelensky meminta bantuan AS untuk mendorong Rusia menerima usulan tersebut. Usulan gencatan senjata tersebut menjadi poin utama dalam pembahasan selama pertemuan di Arab Saudi.
Penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan kepada Associated Press bahwa negosiator membahas secara rinci bagaimana mengakhiri konflik secara permanen. Pembahasan tersebut mencakup jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina, sebuah poin krusial dalam upaya mencapai perdamaian abadi. Waltz juga mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump telah menyetujui pencabutan penangguhan bantuan militer AS senilai miliaran dolar dan pemulihan akses penuh terhadap informasi intelijen.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan, AS dan Ukraina menyatakan kesepakatan bahwa telah tiba saatnya untuk memulai proses menuju perdamaian. Pernyataan tersebut menekankan rasa terima kasih Ukraina atas dukungan AS, menyatakan kesiapan Ukraina untuk menerima gencatan senjata 30 hari yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama, dengan syarat Rusia juga menerimanya dan mengimplementasikannya. AS berkomitmen untuk mengkomunikasikan hal ini kepada Moskow, menekankan bahwa respons balasan dari Rusia sangat penting untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Pernyataan tersebut lebih lanjut menjelaskan komitmen AS untuk membahas usulan perdamaian yang memberikan keamanan jangka panjang bagi Ukraina dengan perwakilan Rusia, dan menekankan perlunya keterlibatan mitra Eropa dalam proses perdamaian. Kedua negara juga sepakat untuk merundingkan perjanjian komprehensif untuk mengembangkan sumber daya mineral penting Ukraina, bertujuan untuk memperluas perekonomian dan menjamin kemakmuran dan keamanan jangka panjang negara tersebut. Pertemuan di Arab Saudi ini menandai tonggak penting dalam upaya internasional untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, dengan komitmen nyata dari AS untuk mendukung Ukraina dalam mencapai perdamaian yang berkelanjutan, sekaligus juga mengedepankan strategi yang melibatkan negosiasi dan diplomasi.
Pernyataan Bersama AS-Ukraina menyoroti poin-poin penting berikut:
- Kesiapan Ukraina untuk gencatan senjata 30 hari, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama.
- Pentingnya respons balasan dari Rusia sebagai kunci keberhasilan gencatan senjata dan perundingan damai.
- Komitmen AS untuk bernegosiasi dengan Rusia terkait jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina.
- Perlunya keterlibatan mitra Eropa dalam proses perdamaian.
- Kesepakatan untuk merundingkan perjanjian komprehensif untuk pengembangan sumber daya mineral Ukraina.
Kesimpulannya, pertemuan di Arab Saudi menandai babak baru dalam upaya penyelesaian konflik Ukraina, dengan AS memainkan peran kunci dalam mendukung Ukraina menuju perdamaian yang berkelanjutan melalui bantuan militer dan diplomasi.