Kisah Inspiratif Taofik: Sukses UTBK UI Tanpa Bimbingan Belajar, Andalkan Media Sosial dan Disiplin Diri

Kisah Sukses Taofik Menembus UI Tanpa Bimbingan Belajar

Taofik Paeturohman, seorang pemuda berusia 19 tahun, membuktikan bahwa kesuksesan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Indonesia (UI) tidak selalu harus melalui bimbingan belajar (bimbel) yang mahal. Dengan strategi belajar mandiri yang cerdas dan pemanfaatan media sosial, ia berhasil meraih impiannya untuk masuk jurusan Ilmu Administrasi Fiskal UI.

Perjalanan Taofik menuju UI tidaklah mudah. Ia sebelumnya telah menjadi mahasiswa UI jurusan Administrasi Perkantoran, namun keinginan untuk mendalami bidang Ilmu Administrasi Fiskal mendorongnya untuk kembali mengikuti UTBK UI 2025. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah manajemen waktu, mengingat ia harus menyeimbangkan tugas kuliah yang sedang berjalan dengan persiapan UTBK.

"Saya cukup kesulitan memanajemen waktu antara tugas kuliah, terus tugas-tugas yang akan saya hadapi seperti ujian akhir semester, ujian tengah semester. Itu merupakan salah satu faktor yang paling besar tantangannya," ujarnya.

Menyadari keterbatasan waktu dan biaya, Taofik memutuskan untuk tidak mengikuti bimbel. Sebagai gantinya, ia memaksimalkan sumber daya yang tersedia secara daring. Platform seperti YouTube, Twitter, dan Instagram menjadi sarana utamanya untuk memperdalam pemahaman materi UTBK. Ia mencari konten-konten edukatif, video penjelasan konsep, dan tips-tips mengerjakan soal dari berbagai sumber.

Selain itu, Taofik juga berinvestasi pada 20 paket latihan soal try out yang ia beli melalui platform daring seharga Rp 45.000. Latihan soal ini membantunya menguji pemahaman materi dan mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki.

Disiplin dan Strategi Belajar yang Terstruktur

Kunci keberhasilan Taofik terletak pada disiplin dan strategi belajar yang terstruktur. Ia menyusun jadwal belajar mingguan dalam bentuk tabel, merinci materi yang harus dipelajari dan jumlah latihan soal yang harus dikerjakan setiap hari. Dengan jadwal yang jelas, ia dapat memantau progres belajarnya dan memastikan semua materi tercakup.

"Jadi, dalam satu minggu, apa saja sih yang saya pelajari materi-materinya? Dan latihan soalnya berapa dan sebagainya, begitu," jelasnya.

Dalam proses belajarnya, Taofik tak jarang menghadapi rasa lelah, stres, dan keinginan untuk menyerah. Namun, ia selalu mengingat pepatah "tak kenal maka tak sayang" untuk memotivasi dirinya. Ketika menemukan materi atau soal yang sulit dipahami, ia menganggapnya sebagai tantangan untuk dipelajari lebih dalam.

"Jadi, ketika saya ketemu materi atau latihan soal yang belum saya pahami, dengan mengingat pepatah itu, berarti saya cukup kurang mendalami atau cukup kurang tahu terkait materi tersebut," kata dia.

Dukungan Orang Tua dan Semangat Pantang Menyerah

Dukungan penuh dari kedua orang tua juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan Taofik. Pesan-pesan motivasi dari orang tuanya selalu ia tanamkan dalam hati dan terapkan selama proses belajar. Salah satu pesan yang paling berkesan adalah "perjuangkanlah mimpi kamu sejauh mungkin".

"Saya juga selalu ingat kata-kata mereka bahwa, ‘perjuangkanlah mimpi kamu sejauh mungkin’. Dengan kata-kata tersebut, itu menjadi tonggak untuk saya tetap bersemangat untuk setiap proses apapun," tegasnya.

Setelah berjuang mempersiapkan diri, Taofik akhirnya mengikuti UTBK UI 2025. Ia mengaku dapat mengerjakan soal-soal dengan lancar tanpa hambatan berarti. Hasilnya pun memuaskan, ia berhasil diterima di jurusan Ilmu Administrasi Fiskal UI, jurusan yang menjadi impiannya.

Kisah Taofik ini menjadi inspirasi bagi banyak calon mahasiswa yang ingin meraih impiannya tanpa harus bergantung pada bimbingan belajar. Dengan strategi belajar yang cerdas, pemanfaatan teknologi, disiplin diri, dan dukungan orang tua, kesuksesan UTBK UI dapat diraih oleh siapa saja.