Kementerian Sosial Kucurkan Bantuan Hampir 5 Miliar Rupiah untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) terus berupaya meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengumumkan bahwa total bantuan yang telah disalurkan hingga saat ini mencapai hampir 5 miliar rupiah.

"Hingga hari ini, bantuan yang telah kami salurkan mencapai Rp 4,8 miliar," ujar Saifullah Yusuf di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (18/6/2025). Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan mendesak para korban erupsi, termasuk penyediaan tempat tinggal sementara, makanan, air bersih, dan perlengkapan medis.

Sejak awal tahun 2024, Kemensos telah aktif terlibat dalam penanganan bencana Gunung Lewotobi. Langkah-langkah yang telah diambil meliputi evakuasi warga rentan ke tempat yang lebih aman dan pendirian dapur umum untuk memastikan ketersediaan makanan bagi para pengungsi dan relawan.

Dapur Umum yang Didirikan:

  • Dapur Umum Brimob Desa Konga
  • Dapur Umum Tagana Desa Konga
  • Dapur Umum Desa Bokang
  • Dapur Umum Desa Lowolaga
  • Dapur Umum Desa Ile Gerong
  • Dapur Umum Desa Kanada atau Kobasoma
  • Dapur Umum Desa Eputobi

Dapur-dapur umum ini mampu memproduksi sekitar 18 ribu bungkus makanan per hari untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi dan relawan. Selain itu, Kemensos juga mendistribusikan bantuan logistik berupa kebutuhan dasar dari Gudang Pusat, Gudang Sentra Efata di Kupang, dan Gudang Dinas Sosial Kabupaten Flores Timur. Pendistribusian dilakukan secara langsung sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa hingga Rabu pagi (18/6/2025), belum ada laporan mengenai pengungsi baru akibat erupsi Gunung Lewotobi. Meskipun demikian, Kemensos tetap bersiap untuk mendirikan tempat pengungsian jika diperlukan.

"Kami terus memantau situasi di lapangan. Jika memang dibutuhkan, kami akan segera mendirikan tempat pengungsian," tegas Saifullah Yusuf. Ia menambahkan bahwa kondisi di sekitar Gunung Lewotobi sangat dinamis, dan pemantauan terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Kemensos, BNPB, dan Pemerintah Provinsi NTT.

"Kementerian Sosial tidak bekerja sendiri. Kami berkoordinasi dengan BNPB dan Pemerintah Provinsi NTT untuk memberikan dukungan yang optimal," lanjutnya. Sekretaris Jenderal Kemensos juga telah mengikuti rapat daring untuk membahas penanganan bencana ini.

Saat ini, warga di sekitar Gunung Lewotobi masih berada di rumah masing-masing. Namun, Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saifullah Yusuf menekankan bahwa situasi dapat berubah dengan cepat, dan Kemensos siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

"Kami menyiapkan segala sesuatunya. Jika dibutuhkan tempat pengungsian, kami akan segera mendirikannya. Dapur umum juga sudah kami siapkan," pungkasnya.