KBRI Intensif Mendata dan Memantau Kondisi WNI di Tengah Konflik Iran-Israel

KBRI Intensif Mendata dan Memantau Kondisi WNI di Tengah Konflik Iran-Israel

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran dan Tel Aviv terus melakukan pendataan dan pemantauan intensif terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dan Israel, menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Langkah ini diambil sebagai antisipasi dan upaya perlindungan terhadap WNI di tengah situasi yang tidak menentu.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat, mengungkapkan bahwa Kemlu telah melakukan pertemuan virtual dengan KBRI terkait untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi WNI. Menurut data sementara, terdapat 580 WNI yang tersebar di Iran dan Israel. Mayoritas dari mereka adalah pelajar, mahasiswa, dan peserta program magang.

"KBRI saat ini sedang dalam proses pendataan untuk mengetahui secara pasti jumlah WNI yang bersedia untuk dievakuasi," ujar Rolliansyah.

Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menekankan pentingnya kehadiran negara dalam melindungi WNI di wilayah konflik. Ia juga mendorong pemerintah untuk berperan aktif dalam upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan antara Iran dan Israel. “Pemerintah Indonesia dapat menjalin komunikasi dengan negara-negara Barat untuk memberikan tekanan internasional agar agresi dapat dihentikan,” kata Dave.

Distribusi WNI di Iran dan Israel:

  • Iran: 386 WNI
  • Israel: 194 WNI

Pemerintah Indonesia melalui KBRI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan keamanan WNI. Opsi evakuasi juga disiapkan sebagai langkah antisipasi jika situasi semakin memburuk.

KBRI mengimbau seluruh WNI di Iran dan Israel untuk tetap tenang, waspada, dan terus mengikuti perkembangan situasi serta arahan dari KBRI setempat. Komunikasi yang baik dengan KBRI menjadi kunci untuk mendapatkan bantuan dan informasi yang akurat.

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh WNI di luar negeri, terutama di wilayah-wilayah yang berpotensi konflik. Upaya diplomasi terus diintensifkan untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.

KBRI juga membuka saluran komunikasi khusus bagi WNI yang membutuhkan bantuan atau memiliki pertanyaan terkait situasi terkini. WNI diharapkan untuk memanfaatkan saluran komunikasi ini agar dapat terhubung dengan KBRI dan mendapatkan informasi yang diperlukan.