Stok Beras Banten Aman Jelang Ramadan dan Idulfitri: Gubernur dan Kapolda Pastikan Ketersediaan

Stok Beras Banten Aman Jelang Ramadan dan Idulfitri: Gubernur dan Kapolda Pastikan Ketersediaan

Gubernur Banten, Andra Soni, bersama Kapolda Banten, Irjen Pol. Suyudi Ario Seto, melakukan inspeksi mendadak ke gudang Bulog di Kota Serang pada Rabu (12/3/2025). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok beras di Provinsi Banten menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Mereka didampingi oleh Kepala Perum Bulog Cabang Serang, Johan Wahyudi, dalam peninjauan langsung kondisi penyimpanan dan jumlah beras yang tersedia.

Inspeksi yang dilakukan secara detail meliputi pemeriksaan stok beras impor tahun lalu dan beras yang baru saja diserap dari para petani lokal Banten. Gubernur Andra Soni secara khusus menanyakan kepada pihak Bulog terkait komitmen penyerapan hasil panen petani Banten. Johan Wahyudi, Kepala Perum Bulog Cabang Serang, pun memberikan penjelasan langsung dan menunjukkan tumpukan karung beras yang merupakan hasil penyerapan dari petani lokal, yang dibedakan dengan stok beras impor lama. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah daerah dan Bulog dalam mendukung petani lokal dan menjamin stabilitas harga beras.

Berdasarkan hasil inspeksi, Gubernur Andra Soni menyampaikan kepada awak media bahwa stok beras di Provinsi Banten dalam kondisi aman. Ia menyebutkan angka sekitar 400 ton beras yang tersedia saat ini. Informasi tersebut diperkuat oleh data dari Dinas Pertanian Provinsi Banten yang mencatat angka 443 ton beras. Perbedaan angka tersebut kemungkinan disebabkan oleh selisih waktu pelaporan dan proses verifikasi data di lapangan.

Lebih lanjut, Gubernur menekankan komitmen Bulog dalam menyerap gabah dan beras dari petani lokal dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Bulog Cabang Serang sendiri telah menyerap sekitar 100 ton beras lokal. Pemerintah Provinsi Banten memastikan harga pembelian gabah dan beras dari petani telah sesuai dengan harga patokan pemerintah, yaitu Rp 6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp 12.000 per kilogram untuk beras. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi petani dan menjamin keberlanjutan produksi beras dalam negeri. Keberadaan stok beras yang cukup ini diharapkan dapat menjamin stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran selama Ramadan dan Idulfitri, sehingga masyarakat dapat merayakan kedua hari besar tersebut dengan tenang.

Pengawasan ketat terhadap stok beras dan komitmen pemerintah dalam menyerap hasil panen petani menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Banten. Kolaborasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan Bulog dalam hal ini menunjukkan sinergi yang positif dalam menjaga ketahanan pangan di Provinsi Banten.

Rincian Stok Beras:

  • Stok Beras Total: Sekitar 400-443 ton (terdapat selisih data)
  • Stok Beras Impor (Lama): Telah habis
  • Stok Beras Lokal: Sekitar 100 ton (yang telah diserap Bulog)