Ekonomi Israel di Tengah Konflik: Antara Ketahanan dan Ketidakpastian

markdown Israel, sebuah negara yang terus bergejolak, menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan akibat konflik berkepanjangan. Serangan mendadak oleh Hamas pada Oktober 2023 memicu respons militer besar-besaran di Jalur Gaza dan Lebanon, diikuti oleh serangan ke wilayah Iran. Eskalasi ini telah membebani perekonomian negara, memaksa ribuan tentara cadangan untuk meninggalkan pekerjaan mereka dan menyebabkan kekurangan tenaga kerja.

Sejak Oktober 2023, Israel terlibat dalam serangkaian operasi militer yang signifikan, termasuk respons terhadap serangan Hamas di Jalur Gaza, serangan balasan terhadap Hezbollah di Lebanon, dan serangan ke sasaran di Iran. Konflik-konflik ini telah menimbulkan tekanan ekonomi yang besar pada Israel, terutama karena mobilisasi besar-besaran pasukan cadangan.

Dampak Ekonomi Perang

Konflik telah memaksa banyak warga Israel untuk meninggalkan pekerjaan mereka dan bergabung dengan militer. Selain itu, pembatalan izin kerja bagi warga Palestina dan pembatasan perbatasan telah memperburuk kekurangan tenaga kerja. Tingkat pengangguran telah menurun, tetapi pengisian lowongan pekerjaan tetap menjadi tantangan. Belanja pertahanan telah melonjak, mencapai 65% dari anggaran pada tahun 2024, atau 8,8% dari PDB, salah satu yang tertinggi di dunia. Anggaran tahun 2025 mencapai rekor tertinggi, dengan alokasi signifikan untuk pertahanan.

Kebijakan Fiskal dan Ketahanan Ekonomi

Untuk mengatasi tekanan fiskal, pemerintah Israel telah menaikkan pajak, termasuk PPN dan pajak kesehatan. Meskipun terpukul oleh konflik, ekonomi Israel menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, dengan sektor teknologi tinggi dan ritel makanan tetap kuat. PDB Israel pada tahun 2024 mencapai lebih dari USD540 miliar, melampaui tahun-tahun sebelumnya. Pasar tenaga kerja yang ketat dan keberhasilan sektor teknologi tinggi telah membantu menopang ekonomi.

Sektor Teknologi Tinggi dan Risiko Jangka Panjang

Sektor teknologi tinggi merupakan tulang punggung ekonomi Israel, menyumbang sebagian besar ekspor dan penerimaan pajak. Namun, pertumbuhan tenaga kerja di sektor ini telah stagnan, dan semakin banyak pekerja yang pindah ke luar negeri. Kenaikan pajak dikhawatirkan dapat mempercepat tren ini. Ketidakpastian di wilayah tersebut menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar tenaga kerja dan investasi. Risiko jangka panjang tergantung pada durasi dan hasil konflik, dengan perang jangka panjang dengan Iran berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi.

Tantangan Jangka Panjang

Selain masalah keamanan, perpecahan sosial dan reformasi yudisial juga merupakan tantangan jangka panjang bagi perekonomian Israel. Masa depan ekonomi Israel sangat bergantung pada resolusi konflik dan stabilitas politik di wilayah tersebut.

Beberapa tantangan ekonomi utama yang dihadapi Israel:

  • Biaya militer yang tinggi
  • Kekurangan tenaga kerja
  • Ketidakpastian politik dan keamanan
  • Perpecahan sosial
  • Stagnasi di sektor teknologi tinggi

Beberapa sektor ekonomi yang menunjukkan ketahanan:

  • Teknologi tinggi
  • Pertahanan
  • Ritel makanan