Kemenkes Optimalkan Penggunaan Komponen Lokal dalam Produksi Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam produksi alat kesehatan (alkes) nasional. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ketidakseimbangan antara jumlah produsen alkes lokal dan distributor yang ada di pasar.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia, mengungkapkan data terbaru menunjukkan adanya 812 produsen alkes dalam negeri, berbanding dengan 5.661 distributor. Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran ventilator Savina 300 ID di Kawasan MM2100, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 19 Juni 2025.
"Jumlah produsen alat kesehatan dalam negeri masih minim jika dibandingkan dengan distributor alat kesehatan," ucap Lucia Rizka Andalucia.
Kendati demikian, Rizka menyoroti perkembangan positif dalam industri alkes dalam negeri. Hal ini tercermin dari peningkatan signifikan dalam penggunaan alkes produksi lokal. Pada tahun 2024, tercatat 48 persen alkes yang digunakan berasal dari produksi dalam negeri, melonjak tajam dari angka 12 persen pada tahun 2019.
"Perkembangan positif ini menjadi indikasi kuat bahwa Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian di sektor alat kesehatan," jelas Rizka. Ia menambahkan bahwa penggunaan bahan baku lokal menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat industri alkes nasional.
Kemenkes menyambut baik peluncuran ventilator Savina 300 ID, sebuah produk inovatif hasil kolaborasi antara PT Drager dan PT PHC Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong industri alkes dalam negeri agar mampu bersaing dengan industri global.
"Kami bersama Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk mendukung industri alat kesehatan Indonesia agar setara dengan industri alat kesehatan di negara maju dan mampu berkompetisi," tegas Rizka.
Sementara itu, Manajer Direksi Drager Indonesia, Ratna Kurniawati, menjelaskan bahwa ventilator Savina 300 ID dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau. Produk ini telah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan didukung oleh jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.
"Ventilator Savina 300 ID telah teruji dan terpercaya di berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia. Kami menargetkan rumah sakit kelas A, B, dan C sebagai pengguna utama produk ini," kata Ratna.
Daftar Komponen yang Didorong Penggunaannya:
- Bahan baku produksi ventilator
- Komponen alat diagnostik
- Material untuk perlengkapan medis
- Teknologi pendukung alat kesehatan
Kemenkes terus berupaya menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan industri alkes dalam negeri. Langkah-langkah yang diambil meliputi:
- Pemberian insentif bagi produsen yang menggunakan komponen lokal
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor alkes
- Pengembangan riset dan inovasi di bidang alat kesehatan
- Penyederhanaan regulasi dan perizinan
Dengan berbagai upaya ini, Kemenkes berharap industri alkes dalam negeri dapat semakin mandiri, inovatif, dan berdaya saing di pasar global. Peningkatan penggunaan komponen lokal tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Inisiatif Kemenkes ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di berbagai sektor industri. Dengan mendorong penggunaan produk dan teknologi dalam negeri, Indonesia diharapkan dapat mencapai kemandirian ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada negara lain.