Prabowo Subianto Dianggap Mampu Memainkan Peran Krusial dalam Mendorong Perdamaian Global
markdown Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Teuku Rezasyah, menyoroti potensi peran Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam mewujudkan perdamaian dunia di tengah konflik global yang kompleks. Hal ini disampaikan seiring dengan pernyataan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai lima tokoh dunia yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah perdamaian global.
SBY sebelumnya menyampaikan pandangannya bahwa masa depan perdamaian dan keamanan dunia berada di tangan lima pemimpin, yaitu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Menanggapi hal tersebut, Teuku Rezasyah sependapat bahwa kelima tokoh tersebut memiliki peran penting dalam mengakhiri konflik, khususnya antara Iran dan Israel.
Namun, Rezasyah menekankan bahwa kelima pemimpin tersebut cenderung memiliki ego yang tinggi, yang dapat menghambat tercapainya konsensus yang adil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa diperlukan tokoh lain yang dapat menjembatani perbedaan dan mendorong penyelesaian konflik secara bertanggung jawab, demi mencegah eskalasi menjadi Perang Dunia III.
Dalam konteks ini, Rezasyah menyebutkan dua nama yang dianggap mampu memainkan peran krusial, yaitu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai bahwa Prabowo memiliki kharisma dan kredibilitas di mata internasional yang dapat digunakan untuk menggalang solidaritas dari masyarakat internasional.
Lebih lanjut, Rezasyah menjelaskan bahwa Indonesia dapat berkontribusi dalam upaya perdamaian dunia melalui forum Majelis Umum PBB, dengan mengupayakan konsensus yang menolak penggunaan senjata nuklir dalam penyelesaian krisis internasional. Selain itu, Indonesia juga dapat menghidupkan kembali prinsip-prinsip yang dihasilkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bandung tahun 1955, yang menekankan pentingnya kerjasama dan perdamaian antar negara.
SBY sebelumnya juga telah menyampaikan keprihatinannya mengenai situasi di Timur Tengah yang semakin berbahaya. Ia memperingatkan bahwa jika konflik antara Iran dan Israel tidak terkendali, dunia akan berada di ambang malapetaka. Pernyataan ini semakin memperkuat urgensi untuk mencari solusi damai dan melibatkan berbagai pihak dalam upaya penyelesaian konflik.
Dengan demikian, pandangan Teuku Rezasyah mengenai potensi peran Prabowo Subianto dalam mewujudkan perdamaian dunia memberikan harapan baru di tengah situasi global yang penuh tantangan. Kredibilitas dan jaringan internasional yang dimiliki Prabowo diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendorong dialog dan kerjasama antar negara, demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan Indonesia, seperti melalui forum PBB dan revitalisasi prinsip KTT Bandung, juga menunjukkan komitmen negara ini dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Dengan melibatkan berbagai pihak dan mengedepankan solusi damai, diharapkan konflik-konflik global dapat diselesaikan secara adil dan bertanggung jawab, sehingga dunia terhindar dari malapetaka yang lebih besar.