Menhub Usul Implementasi WFA Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran 2025

Menhub Usul Implementasi WFA Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran 2025

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengusulkan kebijakan work from anywhere (WFA) kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) sebagai langkah antisipatif terhadap lonjakan arus balik Lebaran 2025. Usulan ini dilatarbelakangi oleh prediksi pergerakan manusia yang sangat masif di seluruh Indonesia selama periode tersebut, diperkirakan mencapai 146 juta orang. Menhub menilai, WFA dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi kepadatan dan memecah konsentrasi arus balik. Hal ini disampaikan Menhub saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).

Menhub menjelaskan, tantangan utama tahun ini terletak pada berhimpitnya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi. Cuti bersama yang semula direncanakan dari 28 Maret hingga 7 April, menciptakan jendela waktu yang sangat sempit untuk penyelenggaraan angkutan Lebaran. Dengan Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 31 Maret, waktu yang tersedia hanya tiga hari, ditambah dengan libur Nyepi pada 29 Maret. Situasi ini berpotensi menimbulkan penumpukan massal pemudik yang kembali ke kota-kota besar.

"Usulan WFA ini bertujuan untuk mendistribusikan arus balik agar tidak terkonsentrasi dalam tiga hari tersebut," ungkap Menhub. Dengan penerapan WFA, diharapkan kepadatan transportasi dapat dikurangi secara signifikan, baik di jalur darat, laut, maupun udara. Kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi para pemudik untuk mengatur waktu kepulangannya.

Meskipun usulan tersebut telah disampaikan, Menhub mengakui bahwa implementasi WFA masih dalam tahap pembahasan intensif bersama Kemenpan RB. Kemenpan RB memiliki parameter dan pertimbangan tersendiri dalam menentukan kebijakan WFA, sehingga belum dapat dipastikan kapan kebijakan ini akan diterapkan. "Saat ini kami masih berkoordinasi dan menggodok rencana ini bersama Kemenpan RB. Pengumuman resmi terkait implementasi WFA masih menunggu hasil pembahasan lebih lanjut," tambah Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menekankan perlunya kolaborasi antar kementerian dan lembaga untuk memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025. Selain WFA, berbagai strategi lain juga sedang dikaji dan dipertimbangkan untuk mengoptimalkan manajemen transportasi dan mengurangi potensi kemacetan dan gangguan selama periode arus balik.

Berikut beberapa poin penting yang menjadi pertimbangan dalam usulan ini:

  • Prediksi jumlah pemudik mencapai 146 juta orang.
  • Periode arus balik yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
  • Waktu cuti bersama yang terbatas (tiga hari).
  • Potensi kepadatan transportasi yang tinggi.
  • Perlunya solusi efektif untuk mengurangi kepadatan dan memecah konsentrasi arus balik.

Dengan adanya koordinasi dan strategi yang tepat, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pemudik.